Sabtu, 27 Februari 2010

NYANYIAN TULUSMU MASIH SEPERTI DULU

Teruntuk sahabatku Lutfi Nurzain

Lutfi sahabatku
Untuk reuni kali ini
Tak kau hiraukan riuh bosan
Fantasi yang selalu melemahkan
Inspirasimu dalam berbagi

Namun
Untuk reuni
Rindang pohon pohon persahabatanmu mengalahkan kemarau rindu
Zainunmu pun bisa dibaca waktu
Alamat candamu
Inspirasi gerakmu
Nyanyian tulusmu masih seperti dulu

Parangetritis, 28 Februari 2010

MALAM YANG PENUH INSPIRASI

Teruntuk sahabatku Husnul Jamil, Blega

Husnul jamil ,sahabaku
Untuk reuni
Satukan jiwa
Niat tulumu berbagi
Untuk anak-anak matahari
Lalui segala dingin

Jarak dan waktu
Akan kau terjemahkan dalam dekat qalbu
Menarilah jiwamu kini
Indahkan malam yang penuh inspirasi
Lengkaplah warna pelangi anak-anak matahari

Parangteritis, 28 Februari 2010

WAKTU

Teruntuk sahabatku Kadarisman, Sepudi

Kalau datang waktu reuni
Akan ada riang hati
Dalam tiap pertemuan
Akan ada gairah kenangan
Rasa yang selama ini bersarang dalam jiwa
Iringan lagu luka dan bahagia
Serangkaian acara
Mengantarkan kita ke ruang kedewasaan
Amatlah riang jiwa
Nyanyikan lagu kenangan

Paranngteritis, 28 februari 2010

RAMUAN PERTEMUAN

Teruntuk sahabatku Taufiqur Rahman, Suka Bumi

Taktik kau susun dalam agenda
Akan selalu karang tawarkan
Untuk keceriaan
Fantasimu dalam berekspresi
Ilham yang penuh arti
Qorun tak lagi hidup dalam hati
Untuk mengulang kembali kisah
Ratapan luka lantaran tak mau berbagi

Ramuan pertemuan
Akan kau hidangkan
Harapan demi harapan kau tuangkan
Meski kau harus bberteman sunyi
Akan selalu kau pilih
Niat berbagi yang melahikan sinar cerah

Paanngteritis, 28 Februari 2010

RISALAH PERSAHABATAN YANG MENARIK JIWA

Teruntuk sahabat Sunser317 (INMEMORIAM) Clara Erika

Cerita malam ini
Lewati gugur waktu
Aku menyaksikanmu
Rangkaian aksara-aksara pesona
Akan selalu kau hadiahkan untuk menyapa

Engkau
Risalah persahabatan yang menarik jiwa
Inspirasimu dalam menyapa
Ketika pertama kali kau mulai membuat sejarah jumpa
Anak-anak matahari pun semakin terpesona

Parangteritis, 28 Fbruari 2010

KAU LEBIH SUNYI

Teruntuk sahabat Sunser317 Kurrotul Aini

kau lebih sunyi
Untuk pertama kali
Rindumu kau simpan
Riuh keresahan
O sahatabku
Tak lagi kutemukan
Untuk itu aku terjemahkan
Lalu lahirlah puisi kiasan

Alur kisah ini kuciptakan dalam imaji
Iringi restu Ilahi
Namun bila kurang berkenan
Ini hanya kisah yang diabadikan insan

Parangteritis, 28 Februari 2010

TENTANG CAHAYA

Teruntuk sahabat Sunser317 Nurul Ahyana

Nur yang tercipta
untukmu adalah tanda
Rasa yang selalu meminta
Untukmu selalu berbagi cahaya
Lepaskan segala nestapa

Antara kau dan tanah jauhari
Halaman kenangan semakin memikat hati
Yang luka tak usah kau simpan
Alur sejarahmu akan lebih mempesona
Namun
Allah adalah cahaya itu sendiri

Parangteritis, 28 Februari 2010

IRAMA HATI YANG SELALU KAU BERI MAKNA

Teruntuk sahabat sunser317 Sukma Sari,Bangkalan

Saat mengenalmu
Untuk yang pertama
Ketika itu semua mata terpesona
Mungkin bukan wajah purnamamu
Akan tetapi tulusmu

Sampai kau baca risalaha hati
Akan selalu kau temukan jatidiri
Rayuan yang kerap kau terima
Irama hati yang selalu kau beri makna

Al-Amien, 28 Februari 2010

INSPIRASIMU ADALAH CARAMU HIDUP

Teruntuk sahabat Sunser317 Fatimah Thohari

Fiksi itu
Ada dalam jerami waktu
Tak usah ragu
Inspirasimu adalah cara hidupmu
Mengantarkanmu
Alihkan nestapamu
Hanya dengan mengekalkan yakinmu

Tarian prestasimu
Hilangkan rindumu
O sahabatku
Hizib-hizib persahabatanmu
Akan selalu kau baca
Rindang pohon impianmu pun
Ikut meneduhi halaman hidupmu

Parangteritis, 28 Februari 2010

Rabu, 24 Februari 2010

TABIR PERSAHABATAN

Teruntuk sahabatku Tholi, Sampang

Tabir persahabatan
Hanya mampu memberi keterasingan
O sahabatku
Lepas segala belenggu sunyi
Indahkan hari-harimu untuk berbagi dalam reuni

Al-Amien, 2010

TENTANG IMPIAN PERSAHABATANKU DAN RISALAH HIDUPMU

Teruntuk sahabatku Abdurrahman, Indramayu

Abdurrahman
Bertemu denganmu
Dalam waktu tak tentu
Untuk menghapus rindu
Rangkain impian persahabatanku
Risalah hidupmu telah sampai ke tanah tembakau
Anak cahaya
Hadir dalam megah cinta yang kau bina
Menjadikan dirimu lebih dewasa
Alangkah memikat jiwa
Nantikan hadirmu bersama anak cahayamu dalam ruang reuni

Al-Amien, 2010

LUKISAN PERJUANGAN MERAIH IMPIAN

Teruntuk sahabatku Abdurrahman, Palembang

Apa yang kau cari sahabatku
Barangkali aku bisa membantu
Dalam memberi jalan baru
Untukmu meraih prestasi
Risalah mimpimu
Risalah juangmu
Akan selalu kau tafsirkan
Hingga kau menemukan
Mimpimu nyata dalam gerak dan pandangan
Alangkah bertabur bintang kebahagiaan
Niat yang diperjuangkkan

Al-Amien, 2010

TANAH JAUHARI DALAM REUNI

Teruntuk sahabatku Carsuddin

Cerita tentang tanah jauhari
Akan kau temukan kembali dalam reuni
Rasa ingin berbagi
Seringkali datang memberi inspirasi
Untuk menjadi pelangi
Dalam mewarnai
Dalam memberi arti
Ilham yang terus menawarkan
Nyanyian kebahagiaan

Al-Amien, 2010

GAIRAH PERSAHABATAN ALTERNATIF PENGOBATAN

Teruntuk sahabatku Lintang, Bondowoso

Lewati daun-daun kenangan
Indah bisa kita bercermin
Namun
Tangis dan canda
Akan selalu datang
Namun
Gairah persahabatan alternatif pengobatan

Al-Amien, 2010

INSPIRASI DALAM MEMPERTAHANKAN PERSATUAN

Teruntuk sahabatku Alimuddin, Pamekasan

Alimuddin, sahabatku
Lembar demi lembar persahabatan kita
Inspirasi kita dalam mempertahabkan persatuan
Menuju ridla Tuhan
Untuk menggenggam mutiara kebahagiaan
Dalam melewati lintasan jalan kehidupan
Dengan penuh keyakinan
Itulah harapan kita yang mesti kita terjemahkan
Niat berhias ketulusan

Al-Amien, 2010

INSPIRASI HAMBA PILIHAN

Teruntuk sahabatku Ach. Mustain, Surabaya

Ada Tuhan
Cinta pun tercipta
Hiasi dunia

Menuju tuhan
Untuk meraih kebahagiaan
Seringkali kita saksikan
Tirai-tirai keajaiban
Alamat keyakinan
Inspirasi kehidupan
Nun hamba pilihan

Al-Amien, 2010

TANDA

Teruntuk sahabatku Abd. Rozak, Ampel

Alamat rindu
Barangkali ada
Dalam rasa kita yang selalu ingin berjumpa

Rangkaian cerita
O sahabatku
Zamanku dan zamanmu
Adalah tanda
Kita pernah berbagi cerita

Al-Amien, 2010

ANTARA RINDU DAN PRESTASI

Teruntuk sahabat Sunser317 Putri Navisah

Putri
Untuk meraih mimpi
Tentu kita harus memilih
Rasa rindu dan prestasi
Itu sudah puisi hidup yang alami

Namun
Anak-anak matahari
Variasi-variasi persahabatanmu
Inspirasi hidupmu dalam berbagi
Sisipkan surat rindu dalam desir angin yang menyapamu
Alangkah bahagia
Hadir dan berbagi cahaya

Al-Amien, 2010

KEBUN CAHAYA DAN SAAT KAU HAMPA

Teruntuk sahabat Sunser317 Septi Rizkia, Bangkalan

Surabaya telah menjadi kebun cahaya
Engkau tanam buah ilmu dan doa
Pertama kali kau mengerlikan mata
Teruntuk dunia
Ilahi kau sebut dalam doa

Rasa hampa pasti ada
Impian bertemu pasti menyapa
Ziarahi lembar demi lembar kenangan
Kekalkan jejak kebersamaan
Itu sangat menyenangkan
Alangkah bahagia bisa menatap wajah-wajah lama yang telah lama sirna

Al-Amien, 2010

ALAMAT CINTA PENUH RIDLA

Teruntuk sahabat Sunser317 Siti Amilatuz Zakiyah, Blega

Sampai kini
Inpirasimu merangkai mimpi
Terlahir ketika sunyi
Indah memikat hati

Amaliyahmu
Menuju restu
Ilahi meridlai
Lalu
Arahkan pandangan penuh keyakian
Tangga pelaminan
Untukmu menyambut penuh keceriaan
Zaman baru pun kau mulai

Zamanmu kini
Alamat-alamat setia bidadari
Ketika menemani permata hati
Ilhami segala bidadari bumi
Yang ingin mengikuti risalah nabi
Alamat percintaan
Hanya mencari keridlaan dalam pernikahaan

Al-Amien, 2010

HANYA MAAF KUWESELKAN PADAMU

Teruntuk sahabat Sunser Siti Naimah

Seringkali
Inspirasi tak seirama hatiTak hanya itu
Ttak jarang gugat serupa belati
Ilhamku pun mulai menemukan jatidiri

Namun
Aku mulai mengerti
Irama hatimu ingin diakui
Menarilah penaku
Akhiri segala belenggu
Hanya maaf kuweselkan padamu

Al-Amien 2010

MEMAKNAI CANDAMU

Teruntuk sahabatku Mauludi, Surabaya

Menatapmu
Aku selalu menemukan canda dalam bening matamu
Untuk melukiskan risalah hatimu
Lalui segala sunyi
Untukmu dan untuk anak-anak matahari
Dalam melewati hari selalu berganti
Inspirasi adalah canda bersisipkan sepoi dan badai dalam hati

Al-Amien, 2010

CIRI KHAS HIDUP

Teruntuk sahabatku Hamdan Mustofa

Halaman hidupmu
Akan selalu rindang dengan pohon lagu
Melewati gugur daun waktu
Dalam tiap detak nafasmu
Akan lebih merayu
Niat tulusmu dalam bergai lagu

Menuju reuni
Untuk berbagi
Seringkali kau sunyi
Tentu ada inspirasi baru kau simpan dalam hati
O sahabatku
Fantasimu dalam mendendangkan lagu
Adalah ciri khas hidupmu

Al-Amien, 2010

IRINGAN DOA DAN KEKAGUMANKU

Teruntuk sahabatku Imam Galih

Iringan doaku
Mengiringi langkahmu
Aku menyaksikanmu
Menghiasi dunia dengan prestasi

Gairah berbagi
Aku sangat mengagumi
Lepas dari pentas
Inspirasimu selalu kau abadikan di kanvas
Hanya untuk kau bagi

Al-Amien, 2010

TENTANG INSPIRASI DAN HIDUP INI

Teruntuk sahabat Sunser317 Nurul Hidayati

Namun kau tak pernah berbagi
Uraikan segala inspirasi
Rindangi tanah jauhari
Untuk kesekian kali
Lengkapi warna pelangi

Hidup harus berbagi
Itu sudah menjadi puisi Ilahi yang abadi
Dalam melewati
Alam yang penuh restu ini
Yang ragu jangan sampai menjadi belenggu
Akan nestapa
Tak bermakna
Inspirasim dalam bilik hati tanpa berbagi

Al-Amien, 2010

KETIKA KAU PILIH SURABAYA MENJADI MUTIARA ILMU

Teruntuk sahabat Sunser317 Lilik, Blutoh

Lewati gugur waktu dengan mutiara ilmu
Indah mempesona hatimu
Lintasan jalan pun kau buat
Inspirasimu pun memikat
Ketika surabaya kau pilih menjadi mutiara ilmu

Al-Amien, 2010

YANG SELALU MEMPESONA

Teruntuk sahabatku Yunda, Bangkalan

Yang selalu mempesona
Untukmu di tanah bertabur doa
Nyanyian setia
Dalam kenangan masa lalu
Adalah bertemu mutiara-mutiara ilmu

Al-Amien, 2010

DALAM MEGAH CINTA

Teruntuk sahabat Sunser317 Diana Dina, Sumenep

Dalam megah cinta
Inspirasi yang telah kau terjemahkan di beranda doa
Akan selalu mempesona
Namun setia
Akan lebih membuatmu dewasa

Dalam megah cinta
Indah dan abadi
Namun akan lebih memikat hati
Alur setia berhias ridla dan doa

Al-Amien, 2010

ANTARA SUNYI DAN REUNI

Teruntuk sahabat Sunser317 Siti Khodijah

Seringkali kau tegak di balik sunyi
Iringan lagu reuni memanggilmu kembali
Tarian anak-anak matahari
Inspirasi kenangan yang telah lama tak kau lirik lagi

Kalau kau berkenan
Hadir berbagi
O sahabatku
Dalam ruang reuni
Indah kebersamaan akan semakin abadi
Jarak tempuh yang penuh riuh
Antara sunyi dan reuni kan berubah sumringah
Hanya dengan pertemuan yang penuh keridlaan

Al-Amien, 2010

HADIAH DARI SEBUAH KESETIAAN

Teruntuk sahabat Sunser317 Muzayyanah Azhari

Menunggu permata hati
Untukmu menjadi bidadari
Zaman mengerlingkan mata
Ada badai rindu dan riuh setia
Yang telah lama kau simpan
Yang kini ingin kau berikan
Akan raib segala ragu
Nanti kau pun tahu
Antara kau dan permata hatimu
Halam hidup penuh doa restu

Akan hadir
Zaman baru
Hadiah untuk kesetianmu
Anak cahaya
Ranum dari rahimmu
Indah merayu

ALUR CINTA DALAM AGENDA RIDLA

Teruntuk sahabat Sunser317 Muzayyanah Mizan

Menikmati malam pertama
Ulasan surga dunia
Zaman yang telah dewasa
Angan yang telah nyata
Yang bertabir telah terbuka
Yang ditunggu telah tiba
Akan ada masa setia
Namun
Antara kau dan permata hatimu
Hadiah tenunan kain pernikahan

Menikmati malam pertama
Indahnya merasuk sukma
Zaman tak henti mengerlingkan mata
Alur cinta dalam agenda ridla

TENTANG INTAN DAN PERMATA DUNIA

Teruntuk sahabatku Iwan Kuswandi

Intan dan permata dunia
Walau hanya sementara
Akan memberi warna
Namun kau harus pandai memilihnya

Kalau tak siaga
Umpama seumur pelangi
Sesal akan mendera
Walau hanya sementara
Aku akan hadir
Nanti kuperlihatkan tabir
Dan semua akan berakhir
Indah dalam takdir

Al-Amien, 2010

AKU MAU VARIASI KARYAMU TERBUKA

Teruntuk sahabatku Akbar Wavi

Antara aku dan kau
Kemilau matahari masih menebar cumbu
Barangkali kita semakin tahu
Antara aku dan kau
Rimbun karya masih menjadi tanda tanya

Walau hanya sementara
Aku mau
Variasi karyamu terbuka
Itulah yang aku pinta

Al-Amien, 2010

ULASAN SEJARAH UTUSAN YANG BERHATI MUTIARA

Teruntuk sahabatku Ummah Kultsum

Ulusan sejarahmu, utusan yang berhati mutiara
Menggairahkan hidupku untuk membuat sejarah baru
Melangkah lebih maju
Akan lebih mencumbu
Hanya mengharap ridla Allah dan bershalawat padamu

Ketika maulidmu tiba
Umat islam seluruh dunia selaksa mendapat purnama
Lintasan jalanmu yang penuh cahaya
Tak bisa kulukiskan dengan kata-kata
Sesekali aku jadikan tahajjud sebagai puisi cinta
Untuk mengikuti jejakmu yang penuh doa
Menebar pesona bagi semua mata yang melihatnya


Al-Amien, 2010

LAPANGAN BOLA, FANTASI DAN RINDUMU

Teruntuk sahabatku Ziatul Faruq

Zaman baru penuh prestasi
Impianmu dalam lapangan bola
Alangkah indah
Tentu penuh sejarah
Untuk membuat sumringah
Lewati lapangan hijau dengan goalmu

Fantasimu
Akan selalu dibaca zaman
Rindumu akan selalu memintamu
Untuk bertemu
Qoin-qoin kenangan masa lalu yang penuh cumbu

Al-Amien, 2010

ZIARAH

Teruntuk sahabatku Zubaidi, Labang

Ziarahi dunia maya
Untuk mendapatkan permata
Barangkali akan mempesona
Arahkan langkah ke jalan doa
Inspirasimu akan tercipta
Dalam taman karya
Ilmumu pun menjadi cahaya

Al-Amien, 2010

TENTANG ZAMAN YANG MENYAPAMU

Teruntuk sahabat Zubaidi, Prenduan

Zaman yang menyapamu
Untukmu bercumbu
Barangkai harus kau kenali dulu
Agar langkahmu
Iringan doamu
Dendang lagu rindumu
Ilahi meridlai

Al-Amien, 2010

AGAR DUNIA BISA MENIRU HIZIB-HIZIB CINTAMU

Teruntuk sahabatku Ubaidillah, Banyuwangi

Uraian kebahagian
Barangkali harus kau bagikan
Agar dunia bisa membaca
Inspirasimu
Dalam tatapan ketakjuban
Ilahi akan selalu meridlai
Langkah yang penuh nurani
Lintasan yang penuh budi
Agar dunia bisa meniru
Hizib-hizib cintamu

Al-Amien, 2010

KAU DALAM PUISIKU

Teruntuk sahabatku Jaelani, Nganjuk

Jejakmu tak lagi abadi
Aku terus mencari
Engkau menepi
Lalu
Aku menulis puisi
Namun kau tetap sunyi
Ini aku abadikan jejakmu

Al-Amien, 2010

MENDAKI BUKIT MA'RIFAH

Teruntuk sahabat sunser317 Moh. Rusydi

Mendaki bukit ma'rifah
O sahabatku
Hilang batas rahasia antara kita dan Allah

Rindu semakin riang menari dalam bilik hati
Umbul-umbul ibadah pun akan selalu berkibar
Sesekali kita akan memahami
Yang datang
Dan yang pergi
Iitulah anugrah ilahi yang harus kita maknai

Al-Amien, 08 Februari 2010

Selasa, 23 Februari 2010

SAAT KITA BERTEMU DALAM REUNI

Teruntuk sahabatku Nurcholis

Nyanyian rindu
Untuk bertemu
Rangkaian mimpimu
Cerita masa lalumu
Harapanmu
O sahabatku
Lika-liku yang penuh cumbu
Indah dan syahdu
Saat kita bertemu dalam reuni

Al-Amien, 2010

DALAM PUISI

Teruntuk sahabatku Abdul Hadi, Crebon

Alangkah indah dan mempesona
Barangkali kita rasakan bersama
Dansa pena
Untuk selalu berkarya
Lalu berbagi cahaya

Hari berganti hari
Akan selalu abadi
Dalam puisi
Inspiraku dan inspirasimu saling bertemu

Al-Amien, 2010

HADIAH TAQWA

Teruntuk sahabat Sunser317 Wasilah

Waktu yang paling menggoda
Adalah lima lembar waktu, tahajjud dan dhuha
Sisipan rindu
Inspirasi yang menghantarkan temu
Lalui segala hampa
AllAh sang maha cinta
Hadiah taqwa

Al-Amien, 2010

SAAT ALAM KAU JADIKAN PUISI

Teruntuk sahabatku Mashuri

Menata mimpi
Akan lebih menginspirasi
Saat alam kau jadikan puisi
Hanya untuk mengingat Ilahi
Umpama matahari selalu dirindu pagi
Rasa yang tak pernah menipu hati
Itulah nurani

Al-Amien, 2010

ANTARA HENING DAN SUCI

Teruntuk sahabat Sunser317 Herlin Suciati

Hening
Engkau mengenang
Rindu yang selalu berdendang
Lintasan jalan yang selalu kau pandang
Inspirasi yang selalu kau pajang
Nun di kamar bertabur bintang

Suci
Untuk selalu kau pegang sepanjang hari
Alasan berjumpa Ilahi
Tanpa ilusi
Iman, islam dan ihsan yang selalu ingin kau miliki

Al-Amien, 2010

BUNGA VALERY

Teruntuk sahabat Sunser317 Vika, Bangka
Valerymu
Impianmu
Keakrabanmu yang telah lamu hilang dalam pelukmu
Aku ingin kau hadir dalam ruang reuni sekedar berbagi mimpi

2006-2010

KETIKA KAU KEMBALI SUNYI

Teruntuk sahabat Sunser317 Kamelia, Bangka

Ketika kau kembali sunyi
Aku tak bisa membaca jejakmu lagi
Mengenangmu di beranda sepi
Engkau tetap tak bisa kutemui
Lalu
Ingin kuabadikan namamu dalam puisiku
Agar kau bisa membaca kembali jejakmu di tanah jauhari

2006-2010

INDAHNYA MALAM WISUDA

Teruntuk sahabatku Fadli, Cirebon

Fase juangmu
Antarkan kau dengan haru
Dalam lagu
Lalu tarian sendu
Indah malam wisuda yang penuh doa

Al-Amien, 2006-2010

RINDUKU PADAMU SERINDU MATAHARI PADA PAGI

Teruntuk sahabatku Jaelani, Bangka

Jejakmu hilang dalam pandang
Aku ingin selalu mengenang
Engkau yang tak pernah mampir dalam hidupku
Lantaran terlalu sibuk memaknai waktu
Aku rindu padamu serindu matahari pada pagi
Namun adakah kau sedetik waktu
Impianku kabulkan dalam kehadiranmi di reunia nanti

Al-Amien, 16 Februari 2010

ANAK-ANAK CAHAYA LAHIR DARI RAHIMMU

Teruntuk sahabatku Ela, Cirebon

Engkau bidadari surga
Lengkap dan sempurna menjadi seorang bunda
Anak-anak cahaya lahir dari rahimmu

Al-Amien, 18 Februari 2010

ALAMAT PRESTASI

Teruntuk sahabatku Zainal Arifin, Sampang

Zainal, sahabatku
Alamat prestasimu penuh cahaya di banjarmasin
Impianmu yang dulu kau ceritakan padaku
Niatmu yang sebening embun
Akan mengantarmu ke taman ridla
Lalu mengabadikanmu dalam taman doa

Akankah kau siakan
Racikan keberhasilan
Impianmu yang menjelma kenyataan
Fantasimu yang penuh keberkahan
Iringan doa tanah tembakau yang kau dapatkan
Nun yang penuh kegemilangan

Al-Amien,2007-2010

TANAH JAUHARI, WARNA PELANGI DAN REUNI

Teruntuk sahabat Sunser317 Dina Ulvia, Surabaya

Dan tanah jauhari
Impianmu bersama anak-anak matahari
Niatmu berbagi warna pelangi
Antarkan kau pada reuni

Uraian rindumu
Lintasan jalan hidupmu
Variasi karyamu
Iringan doamu
Akan menyatu dalam reuni, jika kau berkenan berbagi

Al-Amien, 2010

AKU BERSAMA ANAK-ANAK MATAHARI

Teruntuk sahabat Sunser317 Fitrotil Ainie

Fitri
Iringan lagu kenangan
Tak hanya kau dengarkan
Ringkasan impian dalam pertemuan
O sahabatku
Tak hanya abadi dalam lembaran
Ini ada kejutan untukmu
Lepas segala belenggu

Aku bersama anak-anak matahari
Inspirasi tanah jauhari yg dianugrahkn Ilahi
Nanti akan mewarnai jogja
Impian demi impian
Engkau bisa dapatkan

Al-Amien, 24 Febrauri 2010

Senin, 22 Februari 2010

MEKAR BUNGA PERSAHABATAN

Teruntuk sahabatku Saiful Amri

Selaksa jumpa yang tak terduga
Aku dapatkan di beranda pagi
Ingatkan kemesraan persahabatan
Fantasi keakraban
Untuk mengokohkan persatuan
Lalui dengan penuh kebahagiaan

Aku menemukan mekar bunga senyum persahabatanmu
Melukis bening hatimu
Rasa itu pun aku abadikan
Indahkan pertemuan yangg penuh kerinduan

Al-Amien, 24 Februari 2010

ZAMAN YANG KAU PENTASKAN

Teruntuk sahabatku Zaini Sukijan, Bangkalan

Zaman yang kau pentaskan
Akan menghantarkanmu menjadi cermin
Indah menawan dalam pandangan
Namun jika tak kau rahasiakan
Iringan doa dan kutukan slng berpandng

Saksikan dirimu di halaman ilmu
Untuk kesekian kalinya
Ketika kau membuka jendela dunia
Ingatkanku pada suatu masa
Jarak dan waktu yang selalu meminta
Aku memetik bintang
Niat tulus dari tanah kelahiran

Al-Amien, 23 Februari 2010

Minggu, 21 Februari 2010

CERMIN HATI

Teruntuk sahabatku Syafi'ie, Suka Bumi

Sekian lama kau merantau
Yang kau temukan rindu
Akan tanah lahirmu
Fantasimu segera kau susun kembali
Inspirasimu segera kau geluti lagi
Itulah lukisan hatimu
Engkau pun akan menjadi cermin hati

Al-Amien, 21 Februari 2010

INSPIRASIKU DALAM MENAHAN RINDU

Teruntuk sahabatku Imam Bukhari di Kairo

Imam bukhari sahabatku
Menatapmu dari tanah tembakau
Akan membuatku rindu
Menuliskan rasa dalam puisi adalah caraku

Barangkali
Uraian rindu
Ketika aku sampaikan padamu
Hilangkan segala resahku
Alamat tenangku
Racikan bertahanku
Inspirasiku dalam menahan rindu

Al-Amien, 21 Februari 2010

Sabtu, 20 Februari 2010

RINAI HUJAN

Teruntuk sahabatku Hainul Bashri

Harapanmu menyusun masa depan
Akan bisa kau saksikan
Ilahi ridla dengan pilihan
Niat yang penuh ketulusan
Untuk menjadi tentara pilihan
Lengkapi segala kesempurnaan

Barangkali menunggu dengan ridla
Akan lebih membuatmu dewasa
Sampai tiba
Hasil ketetapan
Rinai hujan
Ini saksi ketulusan dan perjuangan yang kau pentaskan

Al-Amien, 21 Februari 2010

KITA ADALAH PELANGI

Teruntuk sahabatku HM. Taufik Ahmad, Banjarmasin

Halaman persahabatanmu
Menuju banjarmasin sudah aku baca

Tak pernah bosan
Ada lagu kenangan
Untuk mengabdikan kebersamaan
Fase perjuanganmu
Iringi langkahmu dalam meraih mimpimu
Kau sediakan waktu untuk berbagi

Alangkah indah reuni
Hadir semua anak matahari
Menerjemahkan rindu dalam puisi
Ada juga lewat lagu
Dan kita adalah pelangi saling mewarnai

Al-Amien, 21 Februari 2010

ALASANMU TEGAK BERDIRI

Teruntuk sahabat Sunser317 Nur Hasanah

Nanti
Uraian rindumu
Racikan hidupmu penuh cumbu

Hafalanmu
Alasanmu tegak berdiri
Seraya menyisipkan mimpi
Akan lebih meriah lagi
Naiki tangga pelaminan dengan permata hati
Aku pun akan mengantarmu dengan doa
Hadiah persahabatan kita


Al-Amien, 20 Februari 2010

INSPIRASIMU ADA DALAM REUNI

Teruntuk sahabatku Himmatur Rosyidah

Halaman doamu
Indah sekali dalam pandanganku
Mekar bunga-bunga persahabatan
Mengurai segala pengertian
Aku terpesona
Tak aku duga
Untukku berjumpa
Rasa ini kulukis dalam kata
Rindumu riang menari
O sahabatku
Sampakaikan saja segala risalah hati
Yang kau simpan dalam sanubari
Inspirasimu ada dalam reuni
Damaikan hati
Antara kau dan anak-anak matahari
Hilang segala rindu di hati

Al-Amien, 20 Februari 2010

INSPIRASI PENUH ARTI

Teruntuk sahabatku Very Andi

Variasi hidupmu
Engkau sulap di tanah baru
Rangkaian sejarahmu
Yang kau berikan padaku

Alangkah mempesona
Nantikan warna-warni pelangi
Dalam ruang reuni
Inspirasi yang penuh arti

Al-Amien, 20 Februari 2010

DEWASA

Teruntuk sahabat Sunser317 Umi Nadifah

Umpama tangkai pada bunga
Mesra tak terlukis dalam rasa
Indah mempesona

Namun
Akan hilang segala kemegahan
Dalam keangkuhan
Inspirasi kaku dan beku
Fantasi tak lagi menjadi tugu
Akan hadir suatu masa
Hati menjadi dewasa dalam memaknai masa dengan ridla

Al-Amien, 20 Februari 2010

SETELAH WISUDA

Teruntuk sahabat Sunser317 Sisca Dwi

Secarik lembar resah
Impian burammu yang telah menjadi sejarah
Silsilah juangmu
Cerita anak tembakau
Antarkan kau pada ladang ilmu

Dendang lagu anak cahaya
Warisan kenangan penuh doa
Impianmu yang tela nyata setelah wisuda

Al-Amien, 20 Februari 2010

Rabu, 17 Februari 2010

RACIKAN MASAKAN BISNISMU

Teruntuk sahabatku Faiqotur Rosyidah yang lagi menekuni dunia bisnis

Fragmen rindumu
Akan terlihat mempesona
Impianmu yang penuh cumbu
Quiz hidupmu yang penuh terka
O sahabatku
Tentu semua mata akan bercerita
Untuk menerjemahkan lukisan hatimu
Rayuan namun tak berisikan paksaan

Racikan masakan bisnismu
O sahabatku
Sampai jawa dan bali
Yang menghampirimu
Ilusi yang telah nyata dalam gerakan
Dan kau
Akan selembut sutra
Hampiri sejabat lalu berkata inilah dunia kita

Al-Amien, 17 Februari 2010

ANTARA MADURA DAN SEMARANG

Teruntuk sahabatku Rini Susilawati

Rinai rindumu
Impianmu yang kau maknai
Namun tak sekedar ilusi
Iringan doaku selalu menyertai langkahmu

Sementara medura
Untukmu membuka pelukan mesra
Semarang merindangkan pohon impianmu
Ikuti saja kata hatimu
Lalu
Akan datang keajaiban baru
Walau tak pernah teragenda
Allah menyukaimu
Tak usah ragu akan lahir kuncup bunga bangsa baru
Ikuti jejakmu dalam mengabdikan diri

Al-Amien, 17 Februari 2010

Senin, 15 Februari 2010

NAFAS BARU

Teruntuk sahabat Sunser317 Suciati Wahid

Surabaya nafas barumu
Untuk meraih impian baru
Ceritakan padaku
Indah ruang-ruang diskusi
Antarkan aku
Tapakai kebun ilmu
Iringi aku dengan doamu

Walau hanya sekejab mata
Aku bahagia
Hajat-hajatmu telah menjadikan surabaya nafas barumu
Impian barumu
Dalam berkarya dan menaklukkan masa lalumu yang kelabu

Al-Amien, 2007-2010

SEJARAH YANG TAKKAN PERNAH KAU LUPA

Teruntuk sahabat Sunser317 Dheviantia Shanti

Dawai-dawai cinta
Hadiahkan saja apada permata hatimu
Engkau pun akan menari riang
Valerymu
Impianmu
Akan mengantarkanmu
Naiki tangga pelaminan
Tak hanya itu
Iman, islam dan ihsanmu
Akan sempurna

Sampaikan salam persahabatanku
Hanya pada permata hatimu
Aku antar kau
Naiki kereta asmara mardlatillah
Tentu bersama permata hatimu
Indah sejarah pun takkan pernah kau lupa

Al-Amien, 2010

HEMPASKAN SEGALA RAGU

Teruntuk sahabatku Moh. Sholihin

Mantapkan hati
O sahabatku
Hempaskan segala ragu

Semaikan rindu
Hangatkan bara cumbu
O sahabatku
Lalu masuki malam pertamamu
Iringi langkahmu dengan doa
Hembuskan angin setia
Ikuti irama
Nun sungguh bahagia

Al-Amien, 2010

ZAMAN BARU

Teruntuk sahabatku Zainul Ajie

Zaman baru
Antarkan kau bermain drama baru
Indah sejarahmu
Naiki pentas doa
Urungkan saja
Lamunan manjamu

Akan ada kejutan baru
Jika kau mampu menaklukkan waktu
Iringan langkahmu adalah doa
Engkau pun akan berdansa dengan riang gembira

Al-Amien, 2010

KETIKA KAU RIDLA TAKDIR BERSAHABAT MESRA

Teruntuk sahabat Sunser317 Yanti

Yang kau cinta
Akan hadir menyapa
Nantikan saja
Takdir bersahabat mesra
Ilahi telah membuka tabir rahasia lantaran kau ridla padaNya

Al-Amien, 2010

ALAMAT CUMBU

Teruntuk sahabat sunser317 Muthiah

Menyalami sepertiga malam dengan mesra
Uraian-uraian mesra akan tercipta
Taka hanya itu
Hening akan menjadi alamat cumbu
Impian-impianmu akan menyatu
Amalan-amalanmu penuh rayu
Hadir dihadapan Rabbmu

Al-Amien, 2010

Minggu, 14 Februari 2010

DRAMA CINTA

Teruntuk sahabatku Ach.Nurcholis Majid

Antar sungai nil dan madura
Cinta dan rindumu kau museumkan sementara
Hingga permata hatimu menjelma bintang

Namun bila badai asmara melanda
Urungkan saja segala ragu
Rajut kembali kain setia
Cintamu pun semakin dewasa
Hingga tiba malam wisuda
O sahabatku
Lalu lalang kereta kenang
Iringi penantian panjang
Sampai kau mengulang drama cinta

Mementaskan drama cinta
Antarkan anganku
Jelajahi surga
Indahnya tak bisa kulukis dengan kata-kata
Dan biarlah drama cintamu menjadi tanda hidup harus berbagi rasa

Al-Amien, 2007-2010

Sabtu, 13 Februari 2010

ILHAM YANG KAU TERIMA

Teruntuk sahabatku Fiqri Ilhamny

Fikri
Ilham yang kau terima
Qolbun salimmu
Rindu yang menjelna cumbu
Ingin aku meniru

Iringan dzikir sunyi yang menjelma puisi
Lepaskan belenggu hati
Hadirkan diri dihadapan Ilahi
Antarkan jiwa pada tatapan penuh misteri
Membuat seluruh mata
Nantikan sunyi
Yang akan diterjemahkan dalam kencan termesra yang tersembunyi

Al-Amien, 2010

KADO ULANG TAHUN

Teruntuk sahabat sunser317 Yulia

Yang pertama dalam sejarah hidupmu
Untuk kado ulang tahunmu
Langit dan bumi bersaksi
Ilahi pun meridlai
Al-Amien mewisudamu di malam penuh doa

Al-Amien, 16 September 2006-2010

Jumat, 12 Februari 2010

ANTARA MUSIK DAN KHOT

Teruntuk sahabatku Abd. Mujib, Sampang

Ajaib
Barangkali terlalu cepat kusampaikan
Dalam mengenal karyamu

Memetik buah pengetahuan
Untuk kemesraan hidup
Jelas lebih menawan
Iringan-iringan musik seirama khotmu
Barangkali antara musik dan khot, lagu hidupmu makin menggodaku

Al-Amiem, 12 Februari 2010

BEKAL

Teruntuk sahabatku Agus Saliem

Amanah
Gejala takdir menjelma sejarah
Urungkan segala langkah
Sisipkan seluruh riang dan riuh

Sadar dan sabar
Adalah kunci
Lalu
Iman, islam dan ihsan
Engkau jadikan bekal
Meraibkan segala sesal

Al-Amien, 12 Februari 2010

Kamis, 11 Februari 2010

TANGGA PELAMINAN

Teruntuk sahabatku Najib

Naiki tangga pelaminan
Antarkan kau pada kemesraan
Jangan kau siakan
Impian yang telah menjelma kenyataan
Bidadari dunia kau wisuda menjadi bidadari surga

Al-Amien, 12 Februari 2010

ALAMAT RINDU

Teruntuk sahabatku Ayandi

Aku antar kau dengan doa
Yang kau impikan semoga nyata
Alamat rindumu
Nanti kau berikan pada permata hatimu
Dalam tatapan penuh cumbu
Ilahi pun akan memberi restu

Al-Amien, 12 Februari 2010

RINDU YANG KAU SIMPAN DALAM LAGU

Teruntuk sahabatku Rifqi Aziz

Rindu yang kau simpan dalam lagu
Itulah lukisan hatimu
Frase demi frase rindu
Qiyasan luka dan riangmu
Itulah kau di mataku

Andaikan saja
Zaman-zaman yang telah kita abadikan
Impian yang telah kita sisipkan
Zam-zam group terjemahan jiwa pun akan ada hingga akhir masa

Al-Amien, 12 Februari 2010

BIARKAN ZODIAK-ZODIAK KITA BERSATU DALAM REUNI

Teruntuk sahabatku Fuad Mahfudz

Fuad
Umpama tangkai pada bunga
Aku menyalamimu
Demikian risalah persahabatanku padamu

Malam yang dingin
Aku akan menemanimu menjelma doa
Hanya sekedar mengusir sepimu
Fentilasi persahabatanmu biarlah tetap terbuka
Urungkan saja segala agenda yang mengiris luka
Dan datanglah ke ruang reuni
Zodiakmu dan zodiakku biarkan bersatu

Al-Amien, 12 Februari 2010

ANDAI SAJA KAU BERSAHABAT DENGAN WAKTU

Teruntuk sahabatku Abdul Hadi, Sampang

Andaikan saja
Badai rindu yang menyapamu
Di beranda tunggumu kau sambut mesra
Untaian harapmu
Lantunkan kidung pertemuan penuh cumbu

Hadi
Andaikan saja kau bersahabat dengan waktu
Dapat kau genggam
Impianmu dengan penuh keyakinan

Al-AMien, 12 Februari 2010

AKU AKAN ABADIKAN RASAMU DALAM PUISIKU

Teruntuk sahabatku Irwansyah Fajar

Iringan musik banyuangimu
Rasa yang telah kau terjemahkan dalam lagu
Walau pun aku hanya diam membisu
Aku masih menyaksikanmu
Seandainya saja kau sediakan waktu
Yang kupinta hanya satu
Ajari aku bermain kata dalam lagu
Hingga aku mengerti seluruh lukisan hatimu

Fajar akan segera melahirkan sinar
Apa yang ingin kau agendakan
Jangan lupa kau kabarkan
Aku akan abadikan
Rasamu dalam puisiku

Al-Amien, 12 Februari 2010

JEJAK YANG SELALU DIBACA JAMAN

Teruntuk sahabatku Irwansyah

Indramayu dan cirebon
Rampungkan jejakmu
Walau itu belum mewakili
Apa yang ingin kau capai
Setidaknya dunia tahu
Yang kau abadikan
Adalah jejak yang selalu dibaca jaman
Hanya dengan ridlo Tuhan


Al-Amien, 12 Februari 2010

CINTA DALAM DUNIA ISYARAT

Teruntuk sahabatku AAn Hunaifi

Adakah kau masih menyimkan rasa
Akan keberadaanmu dalam bilik hati permata hatimu
Niat tulusmu itu yang kumau

Haruskah kau diam membatu
Ungkapkan saja risalah cintamu
Nanti kau akan tahu
Akan rasa permata hatimu
Impianmu membawanya berlayar
Fantasimu yang harus terus kau tebar
Itu sebenarnya cinta dalam dunia isyarat

Al-Amien, 12 Februari 2010

PERMINTAANKU PADAMU SAHABATKU

Teruntuk sahabatku Ali Akbar

Aku akan berkunjung ke bilik hatimu
Lalu sambut aku dengan senyummu
Itu yang aku mau

Antarkan aku dengan doamu
Ketika aku ingin kembali
Berkreasi di tanah jauhari
Agar aku mampu
Rindangi tanah jauhari dengan pohon karyaku

Al-Amien, 12 Februari 2010

LUKISAN HIDUPMU

Teruntuk sahabatku Iqbal Abdillah

Impianmu sahabatmu
Qobulmu dalam agenda hidupmu
Bermacam peta hidup kau pajang
Aku menyaksikannya
Lalu aku mulai memaknainya

Ada rindu
Bersarang dalam bilik hatimu
Demikian yang bisa aku maknai
Itu semua lukisan hidupmu
Lalu lalang kereta masa lalumu
Latihan untukku dan untukmu
Agar aku dan kau
Hargai waktu

Al-Amien, 12 Februari 2010

MENARI RIANG DALAM KERINDUAN

Teruntuk sahabatku Moh. Ali

Menari riang dalam kerinduan
O sahabatku
Hanya akan mengantarkan kita mesra dalam lamunan

Apakah kau akan terus bertahan
Lalu segala kerinduan
Ini sangat sulit sesulit memasukkan benang dalam jarum

Al-Amien, 12 Februari 2010

PERMINTAANKU DAN TARIQOHMU

Teruntuk sahabatku Muhammad Iqbal SN

Mendekatlah kemari
Ungkapkan semua risalah hati
Hantarkan dirimu dengan bebas dan lepas
Akan lebih terasa indah lagi
Menuju jalan ridla
Menaiki tangga ma'rifatullah
Amalan-amalan yang kau bacakan
Di beranda masjid itulah tariqoh yang kau pilih

Iman,islam dan ihsan
Qobulmu dalam menghayati risalah hati
Barangkali
Akan lebih menggugah lagi
Lepas segala benci

Sungguh menarik
Nun sajak bila telah menjadi jejak

Al-Amien, 12 Februari 2010

JALAN HIDUP

Teruntuk sahabatku Abdul Mujib Ismail

Amalan-amalan yang kau baca
Berbuah cahaya
Demikian risalah cinta
Untukmu dan Tuhanmu
Lima lembar waktu kau tentukan jadwal jumpa

Menapaki tanah yaman
Untuk masa depanmu
Jejak yang penuh restu
Indah sekali
Berliku namun penuh cumbu

Islah-islahmu
Sampai pada tanah jauhari
Mampu membuka jalan baru
Akan jalan yang sangat mencumbu
Ilmu yang penuh rayu
Lama-lama akan mengantarkan indonesia maju

Al-Amien, 12 Februari 2010

KALAU KITA BERSAMA

Teruntuk sahabatku Musbeki

Meski tak saling bertatap
Untukku kau selalu dekat
Sisipan rinduku dalam doa
Barangkali akan mengantarkanku pada jadwal temu
Engkau sediakan waktu sejenak saja
Kalau kita bersama
Itu akan lebih bermakna

Al-Amien, 12 Februari 2010

RISALAH ANAK-ANAK MATAHARI

Teruntuk sahabatku Darussalam

Dengan pena kita damaikan dunia
Aku dan kau
Risalah anak-anak matahari
Untuk pertiwi dan semua nurani
Sampaikan saja apa yang ingin kita sampaikan
Sesekali kita tegak berdiri
Antarkan kita pada jatidiri
Lalu
Aku dan kau
Menuju reuni penuh rindu

Al-Amien, 12 Februari 2010

REFERENSI RINDU DALAM BERCINTA

Teruntuk sahabatku Zulfikar Ali

Zulaikha dan yusuf
Uraian-uran kisah cinta
Lalu
Fraksi-fraksi cinta yang ada
Iejak yang perlu direvisi
Kehadiran zulaikha dan yusuf
Akan menjadi referensi
Rindu yang mendapat restu Ilahi

Andai saja
Lintasan cintamu
Indah serupa zulaikha dan yusuf dalam bercinta sungguh pesona

Al-Amien, 12 Februari 2010

RELAKAN SAJA

Teruntuk sahabatku Rofiie Rozi

Relakan saja
O sahabatku
Fantasi-fantasi anak-anak matahari
Iringi melodi reuni
Ikuti warna pelangi dengan warnanya sendiri
Engkau akan merasakan kemesraan baru

Relakan saja
O sahabatku
Zodiak-zodiak mereka hadir
Iringi segala pementasan karya yang mereka agendakan sendiri

Al-Amien, 12 Februari 2010

ALAMAT PERSAHABATAN

Teruntuk sahabatku Badruttamam

Berulang kali kita bermain kata
Aku dan kau saling bercerita
Demikian kita berbahasa
Ramuan-ramuan persahabatan
Ulasan kebersamaan
Tentu mengasikkan
Terkadang membingungkan
Antara aku dan kau
Masih terpisah jarak dan waktu
Alamat persahabatan kita
Masih selalu dekat dalam doa

Al-Amien, 11 Februari 2010

KAU DAN FENTILASI HIDUPMU

Teruntuk sahabatku Muwafik Maulana

Menemanimu lewat doa
Untuk kesekian kalinya
Walau mata kita tak saling bercerita
Akan lebih mempesona
Fentilasi hidupmu
Itu segera kau buka
Kawanku

Menyaksikan fentilasi hidupmu
Aku menemukan aneka warna
Urutan warna kesukaanmu
Lalu kau beri aku
Alamat syulukmu
Niat tulusmu
Akan kukenang selalu

Al-Amien, 11 Februari 2010

YANG DATANG DAN YANG PERGI

Teruntuk sahabatku Syarif Hidayatullah

Seandainya senja merebahkan sinarmu
Yang penuh pesona itu
Aku masih mengenangmu
Rimbun karyamu biar kurangkum
Impianmu biar tak hanya abadi di museum waktu
Fentilasi karyamu akan kubukakan untuk dunia

Hilangkan segala ragu,kawanku
Irama puisimu biarlah seperti dulu
Dan kau akan tahu
Aku pun akan tahu
Yang datang dan yang pergi
Akan mengabarkan padamu dan padaku
Tentang kebersamaan kita yang tak lagi di pentaskan
Ulasan demi ulasan karya
Lenturkan segala kebekuan
Lalu
Aku dan kau
Hening untuk mengeja seberapa cinta berkarya

Al-Amien, 11 Februari 2010

Rabu, 10 Februari 2010

RUANG SUNYI

Teruntuk sahabatku Ahmad Abid Khoiron

Ada apa denganmu
Hingga kamarmu
Malu berkisah padaku
Akan keasingan yang kau galakkan
Di ruang sunyimu

Ayo bangkit
Bakat yang kau simpan
Itu anugrah harus diterjemahkan
Demi meraih sebuah keridloan Tuhan

Kawan
Halimun yang kau pentaskan
O hanya akan meraibkanmu
Ingin kugandeng kau
Ratapan hanya jalan buntu
O marilah kita berjalan membawa karya
Namun jangan lupa kita berdoa

Al-Amien, 10 Februari 2010

SADARLAH

Teruntuk sahabatku Khairunniam

Kau serupa permata
Hanya saja kau belum menyadarinya
Aku menemukan
Impianmu kau letakkan di rak waktu
Raihlah segala yang ingin kau raih
Ulama di sampingmu
Narasi ilmumu
Namun jika kau siakan
Impian megahmu menjelma reruntuhan
Apakah kau akan diam membatu
Mestapa akan menyapamu

Al-Amien, 10 Februari 2010

RAYUAN

Teruntuk sahabatku Romli Hasan

Rayuanmu
O sahabatku
Membuat permata hatimu
Lalu lalang mendekapmu
itulah bakatmu

Hamaparan sajadah cintamu
Antarkan permata hatimu pada pertemuan cumbu
Sesekali mengajariku
Akan keindahan cahaya hidup
Namun tak pernah redup

Al-Amie, 10 Februari 2010

JALAN BAHAGIA

Teruntuk sahabatku Imam Ghozali

Impianmu sahabatku
Mengantarkanmu ke medan laga
Antara juang dan doa
Masih ada cinta

Gambaran nasibmu
Hanya cermin melangkah maju
O sahabatku
zulaikha dan yusuf
Akan mengantarkanmu pada halaman cinta
Lalu menuntunmu ke jalan ridla
Ikuti saja kau akan bahagia

Al-Amien, 10 Februari 2010

JEJAK

Teruntuk sahabatku Erman Rosul

engkau hadir ke tanah jauhari
Raih mimpi
Menuju pentas wisuda
Antarkan kau menaiki tangga doa
Namun penuh pesona

Risalah juangmu
O sahabatku
Sampai juga di tanah tembakau
Untuk itu aku tulis puisi
Lalu jejakmu abadi

Al-Amien, 10 Februari 2010

KAU DAN FANTASIMU

Teruntuk sahabatku Moh. Yusuf

Menapaki jalanmu
O sahabatku
Hanya akan menemukan jalan baru

Yang kau lukiskan
Uraian kisah yang kau rahasiakan
Sampai kapan
Uraian tentang impianmu kau simpan
Fantasimu yang akan menceritakan

Al-Amien, 10 Februari 2010

JATI DIRI

Teruntuk sahabatku Suhendri

Salam persahabatan
Ulasan kerinduan
Hapuskan kebencian
Endapan keinginan
Niat yang dilukiskan
Dambaan yang dinantikan
Rayuan yang disisipkan
Itulah dirimu kini

Al-Amien, 10 Februari 2010

MENARI RIANG DI HALAMAN KENANGAN

Teruntuk sahabatku Mu'tazim Billah

Menari riang di halaman kenangan
Urungkan segala kegelisahan
Tertawa dengan penuh kesantunan
Akan membawa kita pada kebersamaan
zodiak rindu
Iringan kebersamaan kita
Menuju kemesraan jumpa

Bila esok atau lusa
Impian kita menjelma canda
Lalu
Lintasan jalan yang kita pilih
Akan mengabari kita
Hasil yang indah dalam keridloan Tuhan

Al-Amien, 10 Februari 2010

SEANDAINYA KAU PAHAMI WAKTU TUNGGU

Teruntuk sahabatku Moh. Nuris

Meski permata hatimu tak lagi di sampingmu
O sahabatku
Hamparkan saja sajadah cintamu

Nanti permata hatimu akan sedekat tangkai pada bunga
Untuk itu bangkitlah
Riuh rindu yang menyapa dalam sepimu
Itu akan mendewasakanmu
Seandainya kau pahami waktu tunggu

Al-Amien, 10 Februari

RISALAH RINDU

Teruntuk sahabatku Robert Hasbi

Risalah kerinduanmu
O sahabatku
Betapa penuh makna
Engkau lukis pada kanvas waktu
Rintik-rintik hujan dari langit-langit matamu
Tanda tak kuasamu menahan rindu

Hadapilah dengan riang
Antara temu dan tunggu
Suasana hatimu akan cerah
Bila setia dan doa terus kau asah
Iringi tarian kesepianmu

Al-Amien, 10 Februari 2010

SEANDAINYA MATA KITA TAK SALING BERCERITA

Teruntuk sahabatku Moh. Ilyas

Menatapmu
O sahabatku
Hening dan bising saling memandang

Ism-ismmu
Lepaskan segala riuh
Yang terus saja menyapaku
Akankah kau raibkan semua kenangan
Seandainya mata kita tak saling bercerita

Al-Amien, 10 Februari 2010

Selasa, 09 Februari 2010

MALAM PERTAMA

Herman ingin segera menikah dan ingin merasakan malam pertama. Herman ingin membuktikan kebenaran isi puisi karya sahabatnya, yang ditemukan berserakan di beranda rumahnya. Puisi yang sempat disimpan Herman dalam saku celananya, setelah menemukan, mengambil dan membaca isi puisi tersebut.
Herman pun, ingin segera mengutarakan keinginannya kepada kedua orang tuanya, kepada Bapak Labib dan Ibu Herlin.
Herman menghampiri Bapak Labib dan Ibu Herlin yang sedang duduk di ruang tamu.
Herman mulai mengatur posisi duduk dan mulai membuka percakapan.
”Ayah dan Ibu, Herman mau mengutarakan sesuatu!”
”Tentang apa Her?” tanya Bapak Labib dan Ibu Herlin serempak.
“Tentang masa depan Herman!”
“Memangnya, ada apa dengan masa depan kamu?”
Herman diam sejenak dan mulai menarik nafas, lantas melanjutkan percakapannya.
“Ayah dan ibu kan tahu, kalau Herman sudah besar!”
Bapak Labib dan Ibu Herlin mengangguk.
”Trus” kata Bapak Labib dan Ibu Herlin serempak sambil memperhatikan Herman dengan tatapan serius namun bersahabat.
“Herman, mau……?”
“Katakan saja, tak usah malu-malu!”
Herman diam. Herman mencoba menenangkan dirinya. Herman mencoba memberanikan dirinya, untuk mengutarakan isi hatinya.
Tiba-tiba pintu berbunyi. Bapak Labib, segera menuju pintu dan membukanya. Herman mulai sedikit lega, paling tidak sampai Bapak Labib kembali ke tempat duduknya semula.
Di luar pintu, Bapak Pos menyodorkan sebuah amplop coklat kepada Bapak Labib.
“Dari siapa Pak?”
“Bapak Ali, dari Jakarta!”
“Terimakasih Pak!”
Pak Pos sejenak diam sementara Bapak Labib menawarkan Pak Pos untuk masuk ke dalam rumahnya karena mau diberi hidangan. Namun Pak Pos, memilih pamit karena masih banyak tugas yang harus diselesaikan.
Bapak Labib menganggukkan kepala sambil mengulurkan tangannya pertanda menerima permintaan Pak Pos.
Perlahan, Bapak Labib memalingkan wajahnya dan segara masuk ke dalam rumah untuk melanjutkan percakapan yang sempat tertunda.
“Dari siapa Pak!” kata Ibu Herlin membuka percakapan.
”Kiriman dari Ali, keluarga kita yang ada di Jakarta”
”Herman!”panggil Bapak Labib
”Ya, Pak!”
”Lanjutkan apa yang hendak kamu sampaikan barusan!”
Herman gugup. Herman diam. Menyadari tingkah Herman yang gusar, Ibu Herlin pun angkat bicara,”Pak, buka saja amplok itu! Siapa tahu kita akan menemukan sesuatu di dalamnya. Lagi pula, Ali sudah lama tidak mengirim amplop pada kita, pasti dia akan memberi kabar tentang dirinya dan keluarganya kepada kita, atau mungkin dia akan memberikan kejutan spesial untuk keluarga kita!”
Herman mulai tenang dan bisa bernafas lega, paling tidak bisa lebih aman hingga Bapak Labib membuka isi amplop dan membacakan isinya di depan semua anggota keluarga Labib. ”Ada surat dan sebuah foto perempuan berjilbab di dalamnya.”
”Kita baca sejenak saja!” Ibu Herlin memberi usul disertai anggukan Herman sebagai tanda setuju.
”Mungkin ada baiknya, kalau kita baca saja berdua di dalam kamar, siapa tahu ada kejutan di dalamnya!” usul Bapak Labib.
”Benar juga usul bapak!”
Herman hanya bisa diam dan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal sambil memikirkan isi amplop yang baru diterima ayahnya dari Pak Pos.
Akhirnya, Bapak Labib dan Ibu Herlin masuk kamar sementara Herman masih duduk di ruang tamu.
Herman masih mencoba mengumpulkan keberanian dalam dirinya, agar Herman mampu mengutarakan keinginannya untuk cepat menikah dan bisa merasakan nikmatnya malam pertama.
###
Ruang tamu masih tenang. Tak ada seorang pun yang duduk di kursi tamu, selain Herman.
Pagi itu, Herman pun segera mengambil secarik kertas yang ada di saku celananya. Secarik kertas yang berisi puisi tentang malam pertama, karya sahabatnya yang ditemukan Herman di beranda rumahnya tanpa sengaja.
Perlahan, Herman mulai membuka secarik kertas tersebut dan mulai membacanya,
Malam Pertama
Buah Pena Ibnu Cholid

Kata orang malam pertama itu, sangat menakjubkan dan tak bisa dilukiskan.
Kata orang malam pertama adalah puisi cinta yang paling didamba oleh dua jiwa yang saling bercinta.
Kata orang malam pertama adalah surga yang tak pernah ditemukan di taman remaja.
Herman mengulang-ulang membaca puisi tersebut dengan penuh penghayatan. Tanpa disadari Bapak Labib dan Ibu Herlin menghampiri Herman.
”Herman!” Bapak Labib membuka pembicaraan.
”Ada apa ayah?”
”Ayah dan Ibu sepakat untuk....?”
Herman terdiam. Herman mencoba mennenangkan dirinya dan mencoba mencari jawaban dari ucapan ayahnya yang belum selesai itu, sambil berdoa, Ya Allah berikanlah kabar yang menggembirakan bagi hambaMu ini. Kabulkanlah doa hamba, berikan jalan termudah bagi hamba agar hamba bisa cepat menikah dan bisa merasakan nikmat malam pertama.
”Bapak dan Ibu punya kejutan buatmu. Tapi, kamu tenangkan dirimu terlebih dahulu!”
Hati Herman berdegup kencang. Herman semakin penasaran. Herman duduk antara dua rasa yaitu antara penasaran dan senang.Penasaran lantaran Herman belum tahu, maksud perkataan ayahnya. Senang Herman bisa punya banyak waktu mengumpulkan keberanian dalam dirinya untuk mengutarakan keinginannya, cepat menikah dan bisa menikmati malam pertama.
“Kami punya kabar baik untukmu!
“Tentang apakah itu, ayah?”
“Pamanmu Ali, berniat akan...,”
”Cepat katakan saja, Herman tidak sabar ingin mengetahui kabar baik itu!”
“Sabar dan tenangkan dirimu! Baiklah, ayah akan memberimu kabar baik bahwa pamanmu akan menikahkanmu dengan…, ”
“Menikah!”
”Ya, pamanmu akan menikahkanmu dengan putri bungsunya bernama Yulia. Perempuan yang sangat anggun di balik jilbabnya. Perempuan yang sangat santun tutur katanya. Perempuan yang sangat sopan tingkah lakunya!”
”Coba ulangi perkataan ayah! pinta Herman kepada ayahnya dengan penuh iba, seakan-akan Herman tidak percaya dengan kabar baik yang diterimanya.
“Paman Alimu, akan menikahkanmu dengan putri bungsunya, Yulia”
Herman pun segera sujud syukur atas kabar baik yang baru diterimanya sambil berbisik dalam hatinya, asyik aku akan segera menikah dan aku akan segera mengetahui dan akan segera membuktikan kebenaran isi puisi yang ditulis sahabatku. Terimakasih ya Allah sebab Kau telah memberika kejutan yang sangat membahagiakan bagiku.
Beberapa hari kemudian, Herman dan Yulia menikah. Mereka pun menikmati malam pertamanya, dengan sangat bahagia. Lantas, Herman pun berkata, kenapa tidak dari dulu aku menikah, rasanya aku tak mau waktu cepat berlalu membawa kemesraan cumbu.

Al-Amien, 09 Januari 2010
Diterbitkan pada hari sabtu 13 Maret di situs http://cerpen.net/cerpen-cinta/malam-pertama.html

TEKA-TEKI CINTA

“Ihsan kamu harus menikah dengan uswah!”
”Menikah!”
”Ya, kamu harus menikah dengan Uswah!”
”Kenapa harus dengan Uswah?”
”Kamu akan hidup bahagia!”
”Semudah itukah?”
”Ya!”
”Memang apa kelebihan Uswah?”
”Banyak!”
”Bukankah dia, hanya seorang perempuan desa!”
”Memang kenapa, kalau dia seorang perempuan desa?”
”Dia pasti punya pengetahuan yang terbelakang dan tidak bisa diandalkan!”
”Kamu tidak boleh menilai seseorang, hanya dari asalnya saja!”
”Memang begitu kenyataannya, semua orang desa pasti sama! Tidak punya malu, seperti Maryamah yang kamu tawarkan padaku dulu!”
###
Percakapan Ihsan dan Hasan terhenti. Hanya desir angin yang mereka biarkan berdesir dan menyisir rambut serta kenangan masa lalu mereka.
”Uswah tidak seperti Maryamah! Uswah orangnya santun dan masih polos!”
”Bukankah pernyataan seperti itu, sudah pernah kamu lontarkan padaku!”
”Kalau Uswah, aku sudah melakukan pengamatan dengan sangat teliti, aku harap kamu mengerti! Ini sebagai penebus kesalahanku di masa lalu karena telah cerobah dalam memilihkan calon pendamping hidupmu!
”Tidak semudah itu Hasan! Hatiku masih sakit, terlebih bila mengingat kenangan masa laluku bersama Maryamah yang suram itu!”
”Aku mengerti apa yang kamu rasakan Ihsan, menghilangkan perasaan trauma masa lalu tidaklah mudah!”
”Lantas kenapa kamu masih memaksaku untuk menikah dengan Uswah?”
”Karena aku yakin, sudah tiba saatnya kamu bangkit dari trauma masa lalumu yang suram! Sudah saatnya pula, kamu hidup di dunia nyata tanpa harus berdiam diri dalam penyesalan yang hanya akan menyiksamu saja!”
”Baiklah, akan aku pekirkan dulu! Aku tidak mau, kenyataan pahit menimpaku lagi!”
###
Perlahan bayangan Maryamah, terus menari dalam ingatan Ihsan. Perempuan desa yang pernah mengecewakan perasaannya, seakan-akan tersenyum sinis melihat keadaaan Ihsan.
Maryamah, aku sangat membencimu. Maryamah, aku sangat kecewa padamu, sampai kapanpun aku tidak akan pernah memaafkanmu. Maryamah, demi harta kamu telah menggadaikan cintaku. Maryamah, demi harta kamu tega membuat hidupku memenderita. Maryamah, tak kusangka hatimu bisa mendua. Kamu bisa membagi cintamu, tak hanya denganku. Kamu membagi cintamu, dengan lelaki yang lebih gagah dan lebih kaya dariku.
Maryamah, cintamu palsu. Janjimu palsu. Kamu hanya mencintai, hartaku saja. Kamu tak pernah mencintaiku. Buktinya, setelah aku miskin, kamu berpindah hati. Kamu hanya iblis, yang menjelma manusia. Ihsan tidak henti-hentinya, meluapkan semua rasa kekecewaannya kepada Maryamah sambil membanting foto Maryamah ke lantai.
Tiba-tiba pintu rumah Ihsan berbunyi.
”Siapa di luar?”
”Aku, Hasan!”
”Silahkan masuk!”
Hasan masuk dan langsung menuju Ihsan. Dari kejauhan, Hasan mengamati prilaku Ihsan. Hasan sangat iba, pada Ihsan. Hasan merasa sangat berdosa, karena telah mengenalkan Maryamah dan menikahkan Maryamah dengan Ihsan.
”Ihsan, kamu tidak boleh terlalu sedih!” kata Hasan dengan lembutnya dan sangat hati-hati.
Ihsan hanya terdiam, mendengarkan nasehat sahabatnya.
”Hasan, kamu harus mengerti perasaanku!”
”Aku mengerti, tapi kamu sudah keterlaluan!”
”Ini semua berkat ulahmu juga!” Ihsan naik pitam.
Hasan terdiam. Tanpa kata. Hasan menyadari kesalahannya.
”Aku minta maaf, oleh sebab itu aku datang kemari untuk menebus seluruh kesalahanku di masa lalu!”
”Semudah itukah, kamu menghapus seluruh perih dalam hatiku?”
”Aku sadar, permintaan maafku tidak bisa menghapus perih dalam hatimu. Namun, Insya Allah Uswah yang aku tawarkan untuk menjadi pendamping hidupmu kali ini, bisa menghilangkan rasa kekecewaanmu kepada Maryamah. Tak hanya itu, Uswah bisa memberikan kebahagiaan untukmu dengan kesetiannya.”
”Sudahlah, jangan berlagak alim di depanku. Kata Insya Allah terlalu indah dan terlalu suci untuk diucapkan. Kamu tidak pantas mengucapkan kalimat mulia itu!”
Hasan diam, mencoba tabah terlebih setelah menyadari kesalahan yang pernah diperbuat di masa lalu kepada Ihsan.
”Memang aku akui, ini terkesan begitu cepat. Namun aku mulai terbiasa mengucapkan kalimat tersebut, setelah aku mengenal KH. Latif!”
”Memangnya, siapa KH. Latif itu?”
“Ayahnya Uswah, calon mertuamu!”
“Memang apa yang telah kamu katakan kepada KH. Latif!”
”Aku menceritakan kisah masa lalumu yang suram! Aku menceritakannya, dengan penuh kesungguhan hati sembari mengharap keajaiban dari Allah. Barangkali setelah itu, aku bisa menebus kesalahanku di masa lalu kepadamu!”
”Bagaimana respon KH. Latif, ketika mendengar ceritamu?”
“Responnya baik dan menghadiahkan Uswah sebagai calon pendamping hidupmu. Uswah pun, sudah menyetujui permintaan ayahnya!”
“Bagaimana dengan penampilan Uswah? Dia tidak kampungan kan! Dia tidak bermata duitan bukan!” Lagi-lagi pernyataan kasar Ihsan terlontar, setelah bayangan Maryamah hinggap dibenaknya.
”Insya Allah kamu akan bahagia hidup bersama Uswah!”
Ihsan diam, hanya angin dibiarkan menyisir rambutnya. Ihsan merenung.
“Yakinkan hatimu, Uswah itu perempuan terbaik yang telah dianugrahkan Allah!”
”Bismillah, aku terima tawaranmu, semoga ini menjadi awal kebahagian dalam hidupku dan aku akan berusaha untuk membuat Uswah bahagia, agar dia tidak mengalami kenyataan pahit seperti yang telah aku alami!”
”Kalau begitu, mari kita membaca basmalah” Ajak Hasan sambil menggandeng tangan Ihsan.
Akhirnya, Mereka pun berangkat menuju kediaman KH. Latif untuk menemui KH. Latif dan membicarakan tentang pernikahan Ihsan dengan Uswah.

Al-Amien, 09 Januari 2010

Diterbitkan pada hari sahabtu 13 Maret 2010 di situs http://cerpen.net/cerpen-cinta/teka-teki-cinta.html

JEJAKMU DI TANAH JAUHARI

Teruntuk sahabat karibku Fafan Sujarwo

Fakta yang mengajariku
Agar aku membaca bahasa gerakmu
Fantasi-fantasi yang kau terjemahkan dalam senyummu
Aku semakin mengenalmu
Nanti kau pun semakin mengenal dirimu

Sunsavista cerminmu
Untuk melangkah maju
Jejak-jejakmu di tanah jauhari
Akan menjadi saksi
Rayuanmu dalam lagu-lagu India
Walau hanya sementara
O sahabatku aku rindu ajja ajja dan nehhi-nehhimu

Al-Amien,2010

VARIASI HIDUP

Teruntuk sahabat karibku Ahmad Dzulhimam

Antara aku dan kau
Hizib-hizib rindu
Melukis kemesraan temu
Akankah kau tegak seperti dulu
Dirimu selalu menyatu dengan waktu

Derai-derai tangismu
Zainun-zainun manjamu
Uraian-uraian impianmu
Lalu lalang kisah cintamu
Hadirkan syimponi cumbu
Ingin aku kisahkan semua tentangmu
Meski hanya dalam puisi
Agar dunia pun bisa
Mengenal variasi-variasi hidupmu

Al-Amien,2010

Senin, 08 Februari 2010

KEBERSAMAAN KITA

Teruntuk guruku tercinta KH. Moh. Idris Jauhari

Kau hadiahkan buah ilmu
Hingga hilang laparku

Mengeja kebersamaan kita
O guruku
Halaman silaturahmiku semakin hijau

Impianmu yang telah kuterjemahkan
Dalam bait-bait hidupku
Ringkasan mutiara hikmahmu
Itulah tempatku bercermin
Sesekali mengingatkanku betapa rindang pohon kasihmu

Jalan yang kau tempuh
Adalah hamparan sejarah
Untukku melangkah
Hingga aku bisa meraba jaman
Antarkan aku dengan doamu, guruku
Resahku yang menjelma guyuran hujan di halaman tungguku
Itulah yang akan segera reda beriring ridla Tuhan

Al-Amien, 2010

PENANTIAN

Teruntuk sahabatku Kamil Alfi Arifin

Ketika kau menenun nasib
Aku hanya bisa menyaksikan
Menunggu di beranda waktu dengan rindu
Iringan irama kesepian yang harus kita terjemahkan
Lalu kita kabarkan

Alangkah indah
Lalu lalang kenangan
Fantasi yang masih kau simpan
Iringan rima persemedian

Apabila telah tiba
Rerimbun karyamu penuh cahaya
Itu hanya karunia
Fantasimu hanya fantasi tak bermakna
Ini nyata tak ada guna
Nun Tuhanlah yang akan membuat semua menjadi luar biasa

Al-Amien, 2010

JALAN CINTA

Teruntuk sahabatku Kholilurrahman

Kau pilih jalan cinta
Hingga kau rela bersahabat dengan badai asmara
O sahabatku
Lintasan cintamu mengajariku
Irama-irama rindu dan cumbu menyatu
Lalu
Untukku dan untukmu
Rindu menari riang dalam bilik hati
Rasa pun terlukis mesra
Antara derai airmata dan tawa
Hingga aku pun semakin tahu
Memaknai jalan cintamu
Antarkan aku pada sebuah halaman pengertian
Nun penuh keridloan

Al-Amien, 2010

AKU DAN TUHAN DALAM JADWAL KENCAN

Menuju pelabuhan kasihMu
O Tuhan
Hantarkan aku pada pelayaran penuh rindu

Gelombang dan riak
Hadiah teman setia dariMu
Untuku di tiap pelayaranku
Fantasi-fantasi yang kau anugrahkan padaku
Renungan bertabur rayu
O Tuhanku
Nun yang tak bisa kujangkau

Ciumlah aku dengan senyum kasihMu
Hingga aku tahu
O Tuhanku
Llima lembar waktu jadwal temu
Iringi irama rindu
Dan kutambah jadwal kencanku di beranda tahajud serta altar dhuha

Al-Amien, 2010

KAU DI ATAS PENTAS KARYA

Teruntuk sahabatku Fataroni Shara, Lombok

Fantastik kau duduk memaknai daun-daun waktu
Antarkan seluruh jiwa masuk dalam susunan takdirmu
Terkadang kau bagai kapas berdansa
Antara riak dan gelombang gelisahmu
Ringan hatimu
O sahabatku
Nun di atas pentas karya
Ingin kubuka kembali percakapan tadi malam

Seandainya itu bisa
Hingga kita bersama bisa membuka
Anugrah Allah yang disisipkan dalam
Rerimbun pengetahuan pada tiap tumpukan jerami diskusi kita
Alangkah indahnya

Al-Amien, 05 Februari 2010

MALAM WISUDA

Teruntuk sahabatku Moh. Kholil Ghofur

Malam yang betabur bintang
O sahabatku
Hingga airmata kita berdansa

Ketika di pentas sejarah
Hingga seluruh desir berkisah
O teman karibku
Langkah penuh doa
Iringi rima kehidupan kita
Libatkan seluruh mata bersaksi penuh ridla

Gambaran kemilau sejarah
Hantarkan pada jumpa penuh makna
O sahabatku, di malam wisuda
Falamboyan kasih guru
Untuk mengenang peluh dan airmata
Rima perjuangan yang pernah kita pentaskan

Al-Amien, 2006-2010

JEJAK KITA BISA DIBACA JAMAN

Teruntuk sahabat karibku Moh. Khoiron Mahmud

Menaiki pentas sejarah
O sahabatku
Hening menjelma saksi

Kita abadi dalam doa
Hingga kita menjadi cahaya
O sahabatku
Iringi riang tarian jiwa
Rindu tak terlukiskan
O sahabatku
Nun tak terhingga

Menuruni pentas sejarah
Antarkan kita pada perjuangan
Hingga jejak kita pun bisa dibaca jaman
Mendatangkan melodi hidup
Untuk selalu abadi dalam dekapan kasih Tuhan
Demi meraih insan yang ihsan

Al-Amien, 2010

FLAMBOYAN PERSAHABATAN

Teruntuk sahabat karibku Nada Indana Zulfa

Nantikan pertemuan yang penuh cumbu
Antarkan aku pada reuni
Dan kita saling mengurai rindu
Adakalanya membuka lembar demi lembar masa lalu

Indahnya kenangan kebersamaan
Nantikan saja pementasan sejarah kita
Dan kita akan lebih mengerti
Antara jarak dan waktu
Nun tercatatat di beranda penantian
Aku dan kau

Ziarahi kebun doa
Untuk mengabadikan setia
Lalu
Flamboyan persahabatan
Adalah tanda saling pengertian

Al-Amien, 2010

ILHAM YANG KAU KEMAS

Teruntuk sahabat sunser317 Jhoni Efendi

Jam berjumpa
Hilangkan rindu yang bernyanyi riang
O sahabatku
Nantikan pementasan teatermu
Ingin sekali menyaksikan kembali

Elastis gerakmu
Fantastis gayamu
Engkau terus saja mencari wajah
Nantikan anugrah Tuhan
Dari pentas ke pentas
Itulah ilham yang kau kemas

Al-Amien, 2010

MENUJU RUANG REUNI

Teruntuk sahabat karibku Muhammad Rizieq

Menuju ruang reuni
Uraian kenangan berbaris rapi
Hingga semua mata saling bercerita
Aku dan kau
Melepas rindu
Menyulam kain persahabatan
Antara riang dan bingung
Dulu saat kita tak saling menyatu

Rangkaian jumpa
Ingatkan aku
Zodiak-zodiak yang diramal tak tentu makna
Ingin rasanya kubawa
Engkau bertamasya sambil memaknai
Qorun yang dalam kisah terdahulu

Al-Amien, 2010