Selasa, 22 Juni 2010

BELAJAR YANG MENGASYIKKAN

Oleh Moh. Ghufron Cholid

Belajar merupakan kewajiban semua orang. Belajar menuntut kita untuk lebih memiliki ilmu pengetahuan. Apa yang harus kita pelajari? Semua ilmu yang dapat mendapatkan manfaat.
Namun adakalanya dalam belajar kita mengalami kejenuhan. Terlebih bila kita belajar di dalam ruangan waktu siang hari. Waktu yang sangat tepat untuk tidur atau sekedar melepaskan lelah.
Hal semacam ini, tidak asing lagi di kalangan kita. Kalangan yang berada dalam ruang lingkup pendidikan.
Untuk itu perlu kiranya, kita menemukan formula belajar yang mengasyikkan. Tidak membosankan dan menyenangkan. Membuat semua jiwa yang berada di puncak kejenuhan menjadi sangat tertarik untuk belajar.
Agar belajar menjadi semakin mengasyikkan maka tak ada salahnya bila kita mencoba beberapa tip di bawah ini:
1. Belajar Memakai Kuis
Umumnya kejenuhan dalam belajar dialami oleh semua lapisan. Baik guru maupun siswa. Maka belajar dengan menggunakan kuis ini meruapakan salah satu alternatif belajar yang mengasyikkan. Siswa/I yang sedang mengantuk sekalipun apabila dalam belajar, kita menggunakan metode ini maka kita akan semakin lebih enjoy.
Terlebih kuis yang dilaksanakan tentang pelajaran dan dibuat kelompok-kelompok khusus. Semisal diberikan soal perderet bangku dengan menggunakan huruf A,B hingga jumlah deret bangku yang ada. Siswa/I akan lebih tertarik dalam belajar.
2. Belajar dengan metode cerita
Metode ini sangat tepat digunakan untuk semua pelajaran yang berjenis sejarah atau pun berjenis nasehat. Semisal pelajaran IPS, muthola’ah atau pelajaran lainnya.
Dengan menggunakan metode seperti ini, seorang siswa yang mengantuk sekalipun akan bangun terutama apabila dia merasa diperhatikan dan dijadikan tokoh dalam cerita yang sedang dipelajari.
3. Belajar dengan bahasa cinta
Metode jenis ini, kurang mendapatkan perhatian sehingga pelaksanaan belajar mengajar di kelas menjadi sangat melelahkan. Terlebih apabila pelajaran ditampilkan dengan wajah yang menyeramkan oleh seorang pendidik. Tentu pelajaran tersebut, akan menjadi pelajaran yang paling menakutkan dan siswa/I akan bersikap sangat pasif dalam belajar. Mereka akan menampakkan bahasa tubuh yang loyo.
Belajar dengan bahasa cinta maksusnya, mendekati siswa/i dalam belajar dengan sangat telaten. Tidak selalu membentak-bentak siswa/I yang kebetulan tidak paham terhadap pelajaran meski diulang-ulang.

Al-Amien, 22 Juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat bertamasya dan selamat melukiskan sejarah anda di bawah semua tulisan yang tersedia.