Sabtu, 26 Juni 2010

KIDUNG RINDU

ada fajar menantang langit
di situ, ada indah menjerat-jerit
ada magenta meredam langit

ketika itu, hujan bukan lagi air
ia rendam benak, alih-sulih jiwa terpaku
pada senar-sinar pelita langit melejit telak

ada genta-cinta pada tubuh serta jiwa
ketika kau di sana, menyulam udara;
kuhirup...
udara lesap tak bersisa

ada genderang perang bertabuh riuh
ketika kau disana, menjahit angin;
kulesap...
angin hirup tak bersisa

di tanah basah, di kelilingi ilalang
aku coba hitung debu
eja bahasa petir kiriman langit
terjemah setiap gemericik hujan
karena aku mau tangkap hadirmu kerap

dan izinkan senandung lirih kidung bumiku
kacau kau punya langit, sedikit saja
biar lekas lantas lepas
ini genderang meradang rindu;
kau curah-gundahkan pada untaian hujan
kau lesat-titipkan pada semilir petir
kau embus-hempaskan pada senyapnya udara
menuju tanah-resah basahku meremuk
ambruk

aku ada pada ilalang, memutari tanah basah
masih hitung debu, eja petir, merumus hujan
karena aku mau tangkap hadirmu kerap

itu saja mauku, tapi hadirmu...

Biodata Penyair
Retno Handoko memiliki nama pena Jurang Sepi.Mahasiswa lulusan Fakultas Sastra Inggris Universitas Islam Sumatera Utara. adalah seorang pengelana kelahiran Kelahiran. Kini berdomisili di Jl. Tirta Raharja II F/267 Jati kramat, jati asih , Bekasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat bertamasya dan selamat melukiskan sejarah anda di bawah semua tulisan yang tersedia.