Sabtu, 26 Juni 2010

BERSAMA GENANG AIR MATA

Bersama genang air mata yang tumpah bersama cinta
Aku meraba ke dalaman hatimu
Menyusuri ruang hampa tak bertepi
Menapaki jalan terjal dan berbatu

Aku telungkup dalam obituari

Di kedalaman hatimu
Ku temukan muara yang mengaliri gelombang percintaan kita
Serupa perahu dan gelombang
Kita berselancar menuju pelabuhan penantian terakhir
Menabuh riak gelombang

Di sebuah lorong tak bernama
Kau taburi tubuhku dengan semburat ciuman tak bersuara
Meski desahmu sesekali terdengar
“ah…”

Aku terdiam sejenak melihat lekat wajahmu
Yang putih mulus tanpa noda
Sambil sesekali ku saksikan
Kau tengah asyik bercerita dengan tubuhku
Menceritakan tentang keindahan dan kesedihan

Di akhir cerita
Kecupan ringan bibirmu menyatu dengan bibirku
Mengganti bekas bibirnya di bibirku dengan bibirmu

Bersama genang air mata
Aku menatap senja di kedalaman matamu
Dan ku katakan
“…inikah akhir ceritamu…?”

SSA, 07 Juni 2010 M.

Biodata Penyair
ABD. QADIR JAILANI---Lahir dan besar di madura tepatnya di pedalaman kota sumenep (Lenteng). Sekarang masih melanjutkan studinya di TMI Al-Amien Prenduan (kelas akhir). Sekarang menjabat sebagai Pemred Khazanah sisipan majalah Qalam. Beberapa bukunya yang akan segera terbit Menatap Masa Depan Bangsa dan antologi tunggal puisinya Selembar Kertas Purnama. Penulis bisa dihubungi melalui E-Mail aq_jeilaniel_a90@yahoo.com atau di no Hp. 081703581866

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat bertamasya dan selamat melukiskan sejarah anda di bawah semua tulisan yang tersedia.