Senin, 06 September 2010

NUN SETEGAK TIANG

Rima dan irama hidup
Akan terus mendekap
Menghadiahkan lagu renun
Akan terurai segala bayang
Yang telah lama hilang
Akan riang
Nun setegak tiang
Ilahi pun menabur sayang


Blega, 7 September 2010/ 28 Ramadlan 1431 H

IDUL FITRI

Melangkah mengasah sejarah
Untuk idul fitrih
Tarian jiwa semakin riang
Ikuti jalan terang
Alamat pesona sajadah panjang


Blega, 7 September 2010/ 28 Ramadlan 1431 H



MENJELANG HARI RAYA

Lama tak bertamasya
Mengelilingi dunia maya
Taman-taman persahabatan
Bermekaran bunga pengertian
Badai kebencian
Tak lagi mengecup tangan kehidupan

Alangkah bahagia
Alangkah mempesona
Menjelang hari raya
Semua bahasa
Melukiskan cinta

Blega, 7 September 2010/28 Ramadlan 1431 H

Jumat, 16 Juli 2010

AKU TELAH MENCINTAIMU SECARA DIAM-DIAM

aku telah mencintaimu secara diam-diam
tanpa pesan singkat atau dering panggilan di telpon genggam

aku telah mencintaimu secara diam-diam
tanpa mawar atau ukiran wajah dari pualam

aku telah mencintaimu secara diam-diam
tanpa surat cinta atau titipan salam

aku telah mencintaimu secara diam-diam
dengan puisi yang sebentar lagi akan terkubur dalam-dalam

09 Juli 2009

Biodata Penyair
M. Hasan Sanjuri ia adalah penyair lombok yang kini menjadi salah seorang pembina Sanggar Sastra Al-Amien (SSA). Karya-karyanya tersebar diberbagai media baik lokal maupun nasional. Di samping itu terkumpul dalam berbagai buku antologi seperti CAHAYA KATA, dan Kumpulan Puisi Bumi Gora yang ditulisnya di lounching di Gedung Serba Guna TMI Putri berbarengan dengan acara SBSB yang dihadiri oleh D Zawawi Imron, Taufik Ismail, Iman Soleh, Joni Ariadinata, Jamal D Rahman dan beberapa penyair lainnya.

Rabu, 14 Juli 2010

SEBELUM BERANGKAT

Sebelum berangkat
Ku mau
Langit dan rumput
Saling bersujud padaMu

Sebelum berangkat
Ku mau
Riak dan gelombang
Saling menjadi sajak
Tentang jejakMu

Sebelum berangkat
Ku mau
Badai dan sepoi
Saling berpuisi
Tentang rahman-rahimMu

Sebelum berangkat
Ku mau
Terang dan petang
Saling menjadi saksi
Tentang kesempurnaan ciptaMu

Al-Amien, 29 Juni 2010

Biodata Penulis
Moh. Ghufron Cholid, lahir di Bangkalan 07 Januari 1986. Putra KH. Cholid Mawardi dan Nyai Hj. Munawwaroh. Semenjak kecil akrab dengan kehidupan pesantren. Semenjak nyantri mulai akrab dengan dunia tulis menulis. Ia adalah seorang guru MTs TMI Al-Amien Prenduan Sumenep Madura 69465 di sela-sela senggangnya ikut membina di Sanggar Sastra Al-Amien Prenduan, di samping itu sebagai pendiri SastraSunser317 di Facebook. Karya-karyanya dipublikasikan diberbagai media baik cetak seperti Buletin Sidogiri, Majalah QA, Majalah QALAM, Majalah Kuntum (Joqja), Majalah Bongkar dll maupun diberbagai media online seperti mediasastra.com, puitika.net, antologi.net, PENA (Persatuan Penulis Nasional, dengan situs penulisnasional.ning.com) , http://www.poemhunter...., esastera.com sejenis majalah online tingkat asia dll. Terkumpul dalam Antologi Mengasah Alief (2007) bersama 10 Penyair Al-Amien, Antologi Puisi Yaasin (2007), bersama seluruh pesantren se jawatimur, Toples (2009) bersama Mahasiswa jogjakarta, Antologi Puisi Akar Jejak (2010) antologi bersama para penyair Al-Amien yang dilaounching bukunya bertempat di pondok pesantren al-amien bertepatan dengan acara SBSB yang dihadiri oleh Bapak Taufik Ismail, Jamal D Rahman, Iman Sholeh, D Zawawi Imron, Joni Ardinata. Kumpulan Puisi Heart Weather adalah kumpulan puisinya yang diterbitkan via ebook tepat pelaksanaan SBSB.selebihnya adalah antologi puisi yang diterbitkan secara pribadi. Kini penulis tinggal di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura 69465 untuk mengabdikan diri sebagai tenaga edukatif. Alamat email putra_blega@yahoo.com /lora_sun31@yahoo.com CP 087852121488

Rabu, 30 Juni 2010

JEMARI MEMORI MENGANTAR JAWAB


Suatu siang engkau datang alamat apa yang kau bentang
membawa segenggam bunga kamboja berbau melati
yang kau tanam di bukit cinta beribu purnama
hatiku berdesir mengalir bak air, sejuk
kau singkap sobekan luka kecewa
kau ulur jemari memori
yang kini belum mati
ribuan harap
berceloteh
ting!
menghilang
disapu realita
tajamnya sembilu
menoreh lebamnya rindu
hingga pagi kauunjuk suara
syahdu rindu menangkap erang
tanyapun terlempar cintamu sedetik nadi
jawabnya: "namun kekuatannya menghidupiku
matamu masih tersimpan jauh di samudera cintaku
pendaran warnanya mengisi tempurung jagad bathinku
bumi berkerut langit terpecah detak jantungmu masih kurasa."

by: 'Liz
Bdg,23 Mei 2010
Biodata Penyair
Elis Tating Bardiah, S.Pd, lahir di Bandung, 01 Maret 1978. Ia seorang Alumnus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Jurusan Akuntansi. Ia seorang guru di dua SMA swasta (SMA Muhammadiyah 1 dan SMA PGRI 2 Bandung) sebagai guru Mata Pelajaran Ekonomi dan Akuntansi dari tahun 2004 sampai sekarang Mulai menekuni dunia puisi 2009 dan pernah diminta mengendorse buku “Merancang Masa Depan Buah Hati” Karya H. Mulyadi, M.M Oleh Penerbit Pustaka Hidayah Bandung. Karya-karya yang lain bisa dibaca di blog pribadinya http://www.raudhohqolbu.blogspot.com di samping itu mulai dari bulan Maret 2010 karyanya ditampilkan/dibaca pada acara amal Majelis Sastra Bandung dan 4 Perempuan. Kini penyair sedang dalam proses pembuatannya. Penyair berdomisi di Jl. Pasir Salam No. 29 Bandung 40254. Segala hal yang ingin ditanyakan bisa langsung dikirim ke alamat email jiwaperindu@yahoo.com/
lizkhoirunnisa@gmail.com/lizkhoirunnisa@yahoo.com atau di nomer handphone 0812 218 42242

ADALAH CINTA

Pernah kau bertanya pada senja yang merona.
Mengapa dia biarkan malam diamdiam menyergap
dan menutupnya dengan selubung hitam gelap?
Padahal setelah semua terselimuti, malam pun pergi menjemput pagi.
Karena cinta katanya, dan senja pun berlalu meninggalkanmu yang diam termangu.

Lalu kau bertanya pada daundaun gugur pohon belimbing di taman samping.
Mengapa dia biarkan diri terlepas dari sang induk lalu membusuk menjadi rabuk* ?
Padahal setelah daun terurai, akar menyerapnya dan mengedarkan ke dahandahan tempat dia dulu pernah bertahan.
Karena cinta katanya, dan daundaun gugur itupun mematung mengabaikanmu yang nampak linglung.

Dan sore ini, kau bertanya padaku (lagi)
Mengapa aku rela melepas jubah satriaku dan membiarkan diriku ikut mengembara bersamamu?
Padahal kau hanya seorang sudra, pencinta katakata tanpa harta tanpa tahta.
Karena cinta kataku, seraya menyodorkan secangkir kopi tubruk kesukaanmu.

Kali ini kau mengerti dan tersenyum penuh arti.

Adalah cinta, yang dengan rela mengikuti ke mana arah takdirnya.


(2009)
cat.
*rabuk : pupuk dalam bahasa jawa

tentang penulis :

Eti Puji, penikmat sastra yang mencoba menuangkan isi kepalanya ke dalam kata-kata. Tinggal di Jakarta.

Selasa, 29 Juni 2010

SAJAK CINTA SEORANG LAKI-LAKI BERPECI KEPADA PEREMPUAN BERKERUDUNG PELANGI

alif ba ta
alif lam mim
karena cinta
doaku tak pernah
selesai di ujung
amien

Al-Amien, 2010

Biodata Penyair
Ach. Shodiqil Hafil: lahir di Pamekasan, 3 Februari 1988. Pimpinan Redaksi Buletin El-Dy Ghize (2003-2004), Redaktur Majalah Qalam (2004-2006), anggota Sanggar Sastra Remaja Indonesia (SSRI), Koordinator Sanggar Matahari Pamungkas, Pembina Sanggar Sastra Al-Amien (SSA) dan sekarang sebagai Kepala Perpustakaan MA TMI Al-Amien Prenduan. Puisi-puisinya dimuat di Sabili, Kuntum, Radar Madura, Mimbar (MPA), Qalam, Horison, dan Annida. Juara I Cipta Puisi Kandungan Al-Quran se-Jawa Timur dalam Pospeda di Malang (2005), dan menjadi utusan Jatim dalam Pospenas III di Medan (2006). Pada 2009 lalu meraih juara III dalam Lomba Pidato Bahasa Indonesia antar mahasiswa se Jawa-Kalimantan di Bandung. Puisi-puisinya terangkum dalam buku Mengasah Alif (2007) dan Akar Jejak (2010).

DENGAN PENA BAHASA

Dengan pena bahasa
kutulis bisik sukmaku
dalam susun aksara
rindu yang kian tua
pada daun yang meluruh
di halaman jiwa

Ketika senja jingga
kutulis setiaku yang dewasa
pada pipi mentari
dan ketika semilir angin
mengucup bibir rembulan
ketika embun mulai
meniduri dada malam
dan tinta masih tersisa
kutulis lagi bisik sukmaku
dengan pena bahasa
dalam susun aksara
kalimah cinta
yang lebih sempurna

Biodata Penyair
Indah Hairani Ialah seorang Ahli Jawatan Kuaasa Group Teater Asyik Terengganu dan Ahli Persatuan Penulis Terengganu (PELITA), menyukai duania tulis menulis bergenre Skrip Drama, Cerpen, Puisi dan Novel. Karya-karyanya bisa dibaca di blog pribadinya http://indah-hairani.blogspot.com. Kini penyair tinggal di Jalan Bukit Nenas Tepoh NO 79 A, Kode Pos 21060 Kuala Terengganu. Segala hal yang ingin disampaikan pada penyair bisa dihantarkan ke alamat email indah_hairani@yahoo.com

Senin, 28 Juni 2010

ODE

Dengan apa aku harus mengukur rindu?
-jika tidak dengan matamu
sebab bagiku rindu lebih rumit dari rumus matematika
yang diajarkan ibu guru

di kota itu, apakah kau masih mengenangku?
ketika gelap menyelimut saat mati lampu
atau kau telah lupa
akan kemesraan kita di taman bunga
melintasi jalan-jalan kecil kota tua
kau dekap aku, diatas dua roda
kita melaju

Dengan apa aku harus mengukur rindu?
-saat wajahmu begitu jelas dalam khayalku
semoga kau tahu; tak ada pedang setajam rindu
setajam namamu

(Yogyakarta, Maret 2010)

Biodata Penyair
Munajat Sunyi, nama pena dari Badrul Munir Chair. Lahir di pesisir Ambunten (sebuah desa di pantai utara Sumenep-Madura), 1 Oktober 1990. Alumnus PP. Darul ’Ulum Jombang. Menulis cerpen dan puisi, karya-karyanya dipublikasikan di beberapa media lokal maupun nasional, serta masuk dalam sejumlah Antologi bersama, diantaranya antologi cerpen Di Pematang Pandanaran (Matapena, 2009), Bukan Perempuan (Grafindo-Obsesi, 2010), dan beberapa antologi puisi, seperti Diorama (Antologi Penyair Tanpa Bilangan Kota) (Pondok Mas, 2009), Antologi Puisi Penyair Nusantara Musibah Gempa Padang (E Sastera, Kuala Lumpur 2010 ), kumpulan cerpen duetnya (bersama seorang teman) yang sudah terbit berjudul Bangkai dan Cerita-Cerita Kepulangan (FUY, 2009). Salah satu cerpennya memperoleh juara pertama dalam sayembara penulisan cerpen inspiratif Ramadhan tingkat mahasiswa se-DIY 2009, serta memperoleh beberapa penghargaan dalam lomba cipta puisi dan cerpen. Kini melanjutkan studinya di jurusan Teologi dan Filsafat fakultas Ushuluddin, Studi Agama dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, aktif bergiat di Masyarakat Bawah Pohon Yogyakarta. Bisa dikunjungi di blognya: badrulmunirchair.blogspot.com, alamat email: eyoung_bmc @yahoo.co.id, dan munajatsunyi@gmail.com. Kalau ingin lebih mengenal penyair bisa menghubungi via handphone 085655464263/081915520846
Kini penyair tingggal di Jl. Bimo Kurdo no. 28 RT/RW: 23/07
Sapen-Yogyakarta.

Minggu, 27 Juni 2010

I LOVE YOU, IBU

Wajahmu membayang pada senyap,
arloji yang meleleh
juga langkah yang berkarat

Gurat bibirmu membayang --
pada wajah anak-anak,
angin yang sederhana
juga keheningan langit senja

Kemuning yang kautanam
dihalaman rumah dulu
tak lagi kokoh berseri.
Ia telah merontokkan setiap daunnya
merimbun di bumi yang melata

Kini aku telah menjadi ibu
Barangkali tak seperti engkau.
Senantiasa datang
dengan mawar jngga di tangan
merayapi hati dengan keheningan.

Wajahmu membayang
pada butiran embun, jejak pelangi
juga kehangatan matahari

Wajahmu kian membayang
menusuk-nusuk darah
Aku masih ingat jalan pulang

Depok, Dsember 2007

Biodata Penyair
DIANING WIDYA YUDHISTIRA, lahir di Batang 6 April 1974. Menulis puisi, cerpen dan resensi buku, mulai tahun 1992. Dipublikasikan ke berbagai media antara lain Republika, Media Indonesia, Koran Tempo, The Jakarta Post, Nova, Horison (Jakarta), Wawasan, Cempaka, Suara Merdeka (Semarang), Memorandum, Jawa Pos (Surabaya), Pikiran Rakyat (Bandung), Waspada (Medan), Serambi Indonesia (Banda Aceh), Suara Nusa (Nusa Tenggara Barat), Bali Pos (Denpasar), Majalah GEN dan Tunas Cipta (Malaysia) dan Bahana (Brunei Darussalam). Kemampuannya dalam menulis tidak diragukan lagi, dari tangannya banyak lahir buku bersama seperti, antologi puisi “Mimbar Penyair Abad 21” (1996), “Forum Pesta Penyair Jawa Tengah 1993” (1993), “Dari Negeri Poci II” (1994), “Dari Negeri Poci III”, “Antologi Puisi Indonesia” (1998), “Kicau Kepodang IV” (1997), “Refleksi Setengah Abad Indonesia Merdeka” (1995), “Angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia” (ed Korrie Layun Rampan, 2001) , “Surat Putih 2” (2002), “Kiara I” (2000), “Kiara II” (2003), “Aceh dalam Puisi” (2003), ”Bisikan Kata, Teriakan Kota” (2003), “Mahaduka Aceh” (2005), dan lain-lain. Cerpennya bisa ditemukan dalam sejumlah antologi cerpen, seperti kumpulan cerpen “Kembang Manyang” (2000), “Dunia Perempuan” (ed. Korrie Layun Rampan, 2002), “Yang Dibalut Lumut” (CWI, 2003), “Kota yang Bernama dan Tak Bernama” (2003), “Bunga-Bunga Cinta” (Senayan Abadi, 2004), “Jika Cinta….” (Senayan Abadi, 2004). Novelnya “Sintren”, termasuk lima besar Khatulistiwa Literary Award 2007.
Perempuan Mencari Tuhan”, Penerbit Republika 2007). Kumpulan cerpen tunggalnya “Kematian yang Indah” (Grasindo, 2005). Novel terbarunya “Nawang” (Pustaka Republika, 2009) dan “Weton” (Grasindo, Oktober 2009). Kini ia sedang menunggu terbit kumpulan esainya tentang perempuan berjudul “Satu Istri Saja Cukup”. Tahun 1996 diundang dan mengikuti “Mimbar Penyair Abad 21” di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Desember 2003 diundang Dewan Kesenian Jakarta untuk baca puisi dalam forum “Temu Sastra Jakarta”. Kini tinggal di Perumahan Vila Pamulang, Blok Dj-7/8, Pondok Petir, Sawangan, Depok 16517, Email: dianing@gmail.com dan dianingwidya@yahoo.com. Facebook: http://www.facebook.com/dianingwy

Sabtu, 26 Juni 2010

AKU LUPA SEPARUH WAJAHMU

melukis wajahmu dengan kanvas dahaga. patahan-patahan igau menguncup
sembilu menjadi abjad-abjad yang tak terbaca. “aku terlanjur tidak mengerti
tentang cinta” desahmu. sungguh telah kutapaki sejarah penuh
biografi-biografi sunyi yang garam. menilam rindu pada setangkai harap
yang basah disorot matamu. tajam
“dik, tidak ada lagi yang berguna selain airmata” tiba-tiba saja bibirku
bergetar dan aku benar-benar lupa separuh wajahmu.

sedingin angin memuluk dedaunan, yang ada hanya gigil mata kanvasku
berusaha mengingat separuh wajahmu yang kulupa.

dik, aku rindu, rindu sekali. merapatlah kedinding waktu yang masih berkabut
nyanyikanlah lagu yang sengaja kukirim lewat telegram sunyi
atau larik-larik puisi lirisku yang tertinggal dikeheningan malam
nemun maaf bila huruf-hurufnya mulai memudar, sebab waktu terus berkarat.
atau bila kau tak lagi bisa membaca larik-larik puisi lirisku ini, disebabkan
kabut terus menebal di bola matamu. tafsirkanlah butir-butir hujan
yang kan singgah malam nanti. basahilah tubuhmu secangkir demi secangkir
agar aku merasakan harum tubuhmu yang kasturi.

dik, bila nanti aku berkunjung ke rumahmu dan aku lupa jalan pulang
tunjukkanlah aku peta warna merah yang dulu aku lukis di tangan kananmu
di situ telah kutanam beribu bunga melati yang sengaja kupetik
dari percintaan kita yang dibatasi oleh jarak: sunyi
juga beribu doa yang kulafazdkan di setiap sujud tahajjudku
: semoga hujan datang diakhir may nanti, akan kujemput separuh
wajahmu yang kulupa.


Prenduan, 19 April 2010 M
Biodata Penyair
Erfan Setiawan. Lahir Ganding, Sumenep 07 Agustus 1990. Kini penulis masih melanjutkan studinya di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Sumenep, Madura, dan aktif di berbagai komunitas sastra. Antara lain: Sanggar Sastra Al-Amien (SSA), Sanggar Sastra Remaja Indonesia (SSRI) cabang Sumenep, Forum Lingkar Pena (FLP) ranting Al-Amien dan Forum Bahasa dan Sastra Indonesia Beberapa karyanya berupa puisi dipublikasikan di lokal dan nasional. Antologi puisinya yang pertama Di Bawah Sayu Matamu.

BERSAMA GENANG AIR MATA

Bersama genang air mata yang tumpah bersama cinta
Aku meraba ke dalaman hatimu
Menyusuri ruang hampa tak bertepi
Menapaki jalan terjal dan berbatu

Aku telungkup dalam obituari

Di kedalaman hatimu
Ku temukan muara yang mengaliri gelombang percintaan kita
Serupa perahu dan gelombang
Kita berselancar menuju pelabuhan penantian terakhir
Menabuh riak gelombang

Di sebuah lorong tak bernama
Kau taburi tubuhku dengan semburat ciuman tak bersuara
Meski desahmu sesekali terdengar
“ah…”

Aku terdiam sejenak melihat lekat wajahmu
Yang putih mulus tanpa noda
Sambil sesekali ku saksikan
Kau tengah asyik bercerita dengan tubuhku
Menceritakan tentang keindahan dan kesedihan

Di akhir cerita
Kecupan ringan bibirmu menyatu dengan bibirku
Mengganti bekas bibirnya di bibirku dengan bibirmu

Bersama genang air mata
Aku menatap senja di kedalaman matamu
Dan ku katakan
“…inikah akhir ceritamu…?”

SSA, 07 Juni 2010 M.

Biodata Penyair
ABD. QADIR JAILANI---Lahir dan besar di madura tepatnya di pedalaman kota sumenep (Lenteng). Sekarang masih melanjutkan studinya di TMI Al-Amien Prenduan (kelas akhir). Sekarang menjabat sebagai Pemred Khazanah sisipan majalah Qalam. Beberapa bukunya yang akan segera terbit Menatap Masa Depan Bangsa dan antologi tunggal puisinya Selembar Kertas Purnama. Penulis bisa dihubungi melalui E-Mail aq_jeilaniel_a90@yahoo.com atau di no Hp. 081703581866

KIDUNG RINDU

ada fajar menantang langit
di situ, ada indah menjerat-jerit
ada magenta meredam langit

ketika itu, hujan bukan lagi air
ia rendam benak, alih-sulih jiwa terpaku
pada senar-sinar pelita langit melejit telak

ada genta-cinta pada tubuh serta jiwa
ketika kau di sana, menyulam udara;
kuhirup...
udara lesap tak bersisa

ada genderang perang bertabuh riuh
ketika kau disana, menjahit angin;
kulesap...
angin hirup tak bersisa

di tanah basah, di kelilingi ilalang
aku coba hitung debu
eja bahasa petir kiriman langit
terjemah setiap gemericik hujan
karena aku mau tangkap hadirmu kerap

dan izinkan senandung lirih kidung bumiku
kacau kau punya langit, sedikit saja
biar lekas lantas lepas
ini genderang meradang rindu;
kau curah-gundahkan pada untaian hujan
kau lesat-titipkan pada semilir petir
kau embus-hempaskan pada senyapnya udara
menuju tanah-resah basahku meremuk
ambruk

aku ada pada ilalang, memutari tanah basah
masih hitung debu, eja petir, merumus hujan
karena aku mau tangkap hadirmu kerap

itu saja mauku, tapi hadirmu...

Biodata Penyair
Retno Handoko memiliki nama pena Jurang Sepi.Mahasiswa lulusan Fakultas Sastra Inggris Universitas Islam Sumatera Utara. adalah seorang pengelana kelahiran Kelahiran. Kini berdomisili di Jl. Tirta Raharja II F/267 Jati kramat, jati asih , Bekasi.

TANPA CINTA

bercerita tentang cinta
bersama puisi yang kalian tulis
aku malu
dan membuatku bodoh tentang kata

karena hingga kutak mampu menghitung senja
cinta tak kunjung menyapa

aku iri,
iri pada cinta, yang
kalian ramu menjadi tawa
bahkan pada cinta, yang
kalian eja menjadi bulir air mata
: tertawa, menangis
semua karena cinta

ah, Cinta
Haruskah aku mengadu pada bising tawa
agar engkau berbelas kasih membagi bahagia
Atau aku harus memelas pada sakit nestapa
agar engkau sedikit kejam memberi derita

Cinta, memang tanpa paksa

20042010
Biodata Penyair
Nama Pena: Zam Zamee, Lahir di Bangkalan, 28041989 berdomisili di Blega Bangkalan Madura. Kontak: +6281 937 3333 49. E-Mail: emje.a6@gmail.com

SELAMAT MALAM SAYANG

Selamat malam sayang
Lelaplah dalam dekap malam
Rasakan cinta dalam kesunyian
Walau hanya tersampaikan lewat
Nyanyian usang

Selamat malam sayang
Nyenyaklah dalam peluk malam
Rasakan semesta berbisik
Pada angin, bintang, dan rembulan
Tentang kedamaian yang tak terusik

Selamat malam sayang
Mari lelap dalam hening malam
Rasakan kedamaian mengalun
Pada ayat ayat langit berkumandang
Sampaikan kerinduan lewat zikir zikir panjang

Kenanglah dalam ingatanmu sayang
Rinduku selalu ada meski biasa saja
Seperti pagi menanti matahari
Dan malam menanti rembulan

Selamat malam sayang
Kenanglah aku dalam nadi dan nafasmu
Agar aku yakin hanya aku dalam hatimu

160909

Biodata Penyair
Lia Salsabila, lahir di bulan yang dinaungi bintang cancer, tepatnya di bulan juli tgl 17 bershio anjing. suka sastra setahun yang lalu yaitu bulan mei 2009. aktifitas sekarang mengelola taman baca sosial dan bermain dengan anak-anak yang berkunjung di dalamnya....karya-karyaku bisa di lihat di blog pribadi antara lain www.ladangsastra.com ; www.lia-kekasihhati.blogspot.com dan www.liasalsabila.multiply.com alamat asal jember jawa timur, email : yulia.yulia@rocketmail.com

Jumat, 25 Juni 2010

TENTANG CINTA

Pulang, pulanglah dengan peta urat-urat daun
di likunya sudah teralamatkan satu rasa
di golongan kepompong
mengukir sayap-sayap
untuk diterbangkan kemudian hinggap di jarimu.


Biodata Penyair

Ananda Dwi, lahir di Banjarmasin 15 Januari 1976. Pekerjaan swasta. Menulis puisi sejak 1987 sampai sekarang di bawah bimbingan Kony Fahran wartawan senior di Kaltim yang juga penyair dan cerpenis. Alamat Jalan Cendana Gang 4 Samarinda

KERNA GELAP TAK PERNAH BENAR-BENAR HILANG

kerna ada yang jadi bayang-bayang
maka gelap tak benar-benar hilang
meskipun cahaya begitu benderang

di rentang jarak
mereka berkecipak
kadang meluluh lantak

aku seperti anai-anai
dipermainkan jelai-jelai
payah bersepai-sepai

ini tak semata tentang rindu
tapi juga cemburu yang beradu
kerna semuanya kian membadai
kerna semuanya begitu memberai

ini tentang ingin
yang ditelan angin
semua kurasa telah menjadi angan
yang terkulai lesu di jambangan


@Dave Sky

Biodata Penyair
Nama Davit Arianto. Dave Sky adalah nama pena saya. Lahir 10 April 1980. Kegemaran tentunya menulis, membaca dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan alam. Buku Antologi yang sudah pernah terbit adalah Antologi 44 Penyair Bandung "Ziarah Kata-kata" (2010) dan "Suara-suara Nurani Kemanusiaan" (2009).

CINTA

Kau sayat tubuhku hingga getah
kutemukan bahagia sebab terluka

2009

Biodata Penyair

Sandra Palupi, Lahir di Jakarta, 1 April 1972. Tinggal di Semarang. Ibu rumah tangga dan bekerja di sebuah yayasan pendidikan. Penyinta puisi...

Kamis, 24 Juni 2010

UNTUKMU BIDADARI

Sejak mengenalmu ada keyakinan yang begitu kuat
Menggenggam hati
Jiwaku terbang bersama angin
Kerena engkau begitu Indah laksana Bintang yang bertabur

Ceria, adalah wajahmu
Rambut yang terurai laksana sutra
Halus seperti air
Malam ini, aku benar-benar ingin memuji ketulusanmu

Sejak dulu, aku senang memandang wajahmu
Menyaksikan tawamu
Dan tersenyum oleh waktu
Untukmu jiwa ini akan terus ada

Wahai pemilik malam, izinkan aku untuk menyentuh hatinya
Berbisik lirih diujung pendengarannya
Bahwa aku tak sanggup melawan dunia tampanya

Untuknya kebahagianku akan kupersembahkan
Bahkan jika aku sanggup mengenggam langit, akan kuberikan padanya.

27 Desember 2009

Biodata Penulis

Dedy Nur, Lahir didesa kaloang Sulawesi Selatan 23 Agustus 1981, Penikmat Sastra.

PUISI UNTUK IBU

Seperti yang pernah kusampaikan pada ayah.

"Aku tak pernah mampu membuat puisi untuk ibu.
Setiap huruf kembali meloncat berpencaran dari barisan kata sebelum mengutuh kalimat.
Lalu...bagaimana kupersembahkan sebentuk puisi bila setiap huruf menolak berbaris rapi, ayah?''

Ayah merunduk. Membantuku memunguti kembali huruf-huruf yang sengaja berjatuhan di kakiku. Huruf-huruf itu mengejekku. Namun ayah tetap percaya. Suatu saat huruf-huruf akan menjelma kalimat indah. Membariskan kata demi ibu. Lewat jemari putrinya yang ragu.

Hari ini, setelah ayah pergi...
Huruf-huruf berbaris anggun. Tiada lagi keangkuhan. Mereka membentuk kata, menjelma kalimat, mengutuh, penuh. Hatiku bersorak dalam duka. Ayah tak pernah sempat melihat...

"Ibu...Mungkin kau tak pernah tahu. Betapa hati masih teteskan embun satu satu.
membentuk aliran muara heningmu. Mengkristal dalam keabadian.
Tak ada yang mampu menyelami kedalamannya. Selain hatimu..hatiku
Langit kirimkan cerita tentang senja terakhir. Saat kupeluk tubuh lunglaimu
meninggalkan cahaya kehidupan. Sisakan siluet senyum..mengubah matahari jadi bulan.

Kini kuhanya mampu bersurat. Lewat bumi yang menadah rindu.
Semesta mengirimnya lewat bisik angin petang.Yang kunanti tiap malam.

Tahukah ibu?
Setiap detik ingin kuceritakan lewat puisi. Tentang teman teman-baru yang membuat sunyiku jadi riuh. Atau tentang seseorang, yang mengirimkan puisi kematian.
Mengubah rasa-rasa didada. Sepi..sunyi..senyap
Menggores kelembutan hatiku. Yang terbuat dari hatimu.

Namun bait puisi tak pernah mampu kurangkai. Menjadi siluet sosokmu. Bahkan senyummu yang diam.
Hidup ini lucu ya, ibu ?
Seperti yang pernah kau katakan. Bahwa damai lebih indah dari perang.
Bahwa hidup memang perjuangan. Meski puisi setengah jadi. Namun rinduku menjadi-jadi.

Ingin rasanya kuakhiri puisi ini dengan akhir yang senyum. Bahwa disini aku bahagia.
Berteman puisi, dongeng pagi, siang dan malam.
Demi malam yang menjelang fajar. Dan air terjun dimataku.
Kukirimkan sebentuk kisah. Dan bait bait kata. Didalamnya ada hati yang meranum senyum.
Seperti yang pernah kau ajarkan.
Bacalah dan dekaplah. Agar getirnya hidup menjadi tawa yang sumringah.

Ibu..kata orang diiparasku terukir keayuanmu.
Semoga tak menjadi bencana semesta.
Yang membuatmu menangis disana..."


somewhere, Juni 2010

SAYURI YOSIANA


Untuk bundaku tercinta, ERNA S.
Luv u mam...may u happy in the heaven

Biodata Penyair
Sayuri Yosiana, lahir dan besar di Jakarta, Indonesia. Memiliki hobi membaca, fotografi dan travelling. Menyukai dunia seni, sejarah dan heritage. Karya-karyanya tersebar diberbagai media baik cetak maupun online. Bersama rekannya, Andre Birowo mendirikan dan mengelola situs kesehatan holistik, www.kabarsehat.com. Saat ini masih aktif menulis untuk menyelesaikan proyek pribadi berupa kumpulan cerpen dan novel. Juga sebagai penulis lepas untuk artikel-artikel ringan khusus non fiksi. Segala hal mengenai penyair bisa ditanyakan langsung via email sayuriyosiana@yahoo.com

KUNISANKAN RINDU DI HATIMU

malam ini aku menatap langit kelam tanpa suluh rembulan

desau angin yang bersetubuh dengan daundaun bambu

aku resah menggumam rindu yang bergelayut di reranting kalbu

di sana adakah kau merasakan galau yang ku kirim

bersama keranda cinta yang kupesan, lengkap kembang melati dan sepasang nisan ,bertuliskan

rinduku telah terkubur pada lekuk hatimu yang dalam

cintaku tak lagi terguras waktu walau jarak yang merentang

telah kunisankan rindu di hatimu , sampai nyawa enggan di badan

adrian kelana
jakarta .24062010

Biodata Penyair

Adrian kelana, lahir di kampung pujangga lama.bukit tinggi.ranah minang . 15 Desember 1976. Beristrikan mualaf gadis keturunan tiongho aktifitas. Wiraswasta di jakarta.
Ikut dalam buku .antologi puisi tarian ilalang.

MARI BERCINTA SAYANG

Mari bercinta sayang,
saat lembab fajar masih menyapa
ketika dingin masih menggelayut manja
Mari bercinta sayang,
saat terik surya mulai melanda
ketika bayang tegak tak terasa
Mari bercinta sayang,
saat penatku makin meraja
ketika bibir enggan tertawa
Mari bercinta sayang,
saat petang menjelma
ketika raga mulai tak berdaya
Mari bercinta sayang,
saat ku mulai terlena
ketika mimpi bukan lagi cerita
Sekali lagi mari bercinta sayang,
hingga nanti aku tak lagi nyata...

Biodata Penyair
ISMA WASINGATUN Terlahir di kota gaplek "Wonogiri", pada tanggal 06 Januari 1989. Sekarang masih menempuh studi sebagai mahasiswi semesterakhir program studi gizi di salah satu universitas swasta di Surakarta. Suka menulis sejak SD hingga sekarang. Beberapa karya puisi pernah dimuat disalah satu koran harian lokal di kota "The Spirit of Java" ini. Tulisan tidak hanya sebatas puisi dan cerpen remaja, namun akhir-akhir ini sudah mulai menulis ilmiah populer juga. Karya-karya lainnya bisa dilihat di Blog pribadinya ismawasingatoen.blogspot.com/. Kini berdomisili di Jln.Deposito no.1 Nilasari,Pabelan,Kartasura,Surakarta. Segala hal yang ingin ditanyakan pada penyair bisa dikirim via email isma.wasingatoen@gmail.com atau via handphone HP:085642493321

Rabu, 23 Juni 2010

MENERJEMAHKAN RINDU

Bila kutahu
Bahasa air yang mengalir ke muara
Sudah ribuan rindu mampu kuterjemahkan

Rindu ingin terbang seperti burung merpati
Dengan kesetiaannya
Mengantarkan amanat pengirimnya
Kepada orang yang ditujunya


Rindunya Leuser mengarungi laut luas
Menemui bidadari di ujung pulau impian itu
Menantang ombak dan badai yang mengganas
Untuk sampai di sana
Berbagi perasaan yang telah melepas sauh di hati

Bila kutahu
Bahasa bintang menerangi malam
Sudah ribuan rindu mampu kuterjemahkan

Balber, 04032008

Biodata Penulis
Saifun Arif Kojeh adalah nama pena dari Rd. Sarifudin, yang terlahir di Durian Sebatang, 8 Desember 1977 dari rahim Raden Ajeng Jetiah Bujang Saheran dan ayahandanya Raden Koman Sahar. Menulis karya sastra sejak masih Sekolah Menengah Umumkelas tiga sampai sekarang. Karyanya berupa puisi, cerpen, cerber, novel mini, novel, Diari Seorang Penulis, Catatan Harian Seorang Penulis, bahkan kini merambah menulis artikel populer di berbagai media massa. Memiliki semboyan dalam menulis, “Suatu coretan kreatif sependek apapun dalam menuangkan impresi atau ekspresi jiwa akan melahirkan keindahan rasa yang terasa bagi orang yang merasa.” Karya-karyanya yang telah terbit dalam bentuk buku Cerpen Tunggalnya, Kembalinya Tarian Sang Waktu (Literer Khatulistiwa, 2010) dan Puisi tunggalnya adalah Tafakur Cinta (Pijar Publishing, 2006) dan Sembahyang Puisi; menerjemah rindu (Literer Khatulistiwa, 2010). Juga terkumpul dalam karya bersama seperti antologi bersama Bianglala terbitan BKK Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Pontianak edisi 2001. Alumnus SMA Negeri 2 Pontianak dan FKIP Untan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah ini sekarang mengabdikan dirinya sebagai guru. Berbagai pengalaman dalam dunia tulis menulis banyak dilaluinya. Kalau ingin lebih mengenal lebih akrab tentang penyair maka bisa mengunjungi langsung alamat karya penyair di situsnya: Http://msaifunsalakim.blogspot.com/ danHttp://kemuliaancintasakim.blogspot.com/. Atau bisa dengan cara menghungi penyair di Kontak person: Jalan Atot Ahmad Nomor 05, Perumnas II, (0561) 778384, Nomor HP (085252411358), Pontianak 78113.

BIRAHI OMBAK

Ada perawan menyulam cinta
Saat senja dipetik cakrawala
Bukan rupa kali mendera
Rasa menawar rindu muka

Biar!
Biar luka teriak, “Ha ha!”
Atau sederhanaannya rasa aku ingin
Namun kita tetap dalam bilangan irisan

Sunguh,
tujuh lapis gelombang berlari
gerhana rindu kuat menepi
mengurai ombak
Membopong tubuhmu
“Aih, puisilah kau!”

“Cepat pulanglah Dara
Amuk rindu kian mengemuka!”


Ciputat, April 2010

Biodata Penulis
HANDOKO F ZAINSAM, lahir di Madiun, 06 Oktober 1975. Ia pengagas dan pendiri Komunitas Mata Aksara (KomMA) Jakarta. Karya-karyanya: Risalah Luka Sang Pecinta—Tahun 2000 (Prosa Liris); Antologi Puisi Bersama Sastra Jawa (2001); I’m Still A Woman—Tahun 2005 (novel); Antologi Puisi Kota Sunyi Tahajud Cinta Kunang-Kunang (2009). Kenang Sebayang Antologi Bersama Puisi Lekas (2010). Kini sedang menyelesaikan kumpulan puisinya “Ma’rifat Bunda Sunyi” dan “Kitab Negeri Hening”. Beberapa karya lain pernah dimuat di berbagai media cetak seperti; Jawa Pos, Koran Republika, Jurnal Bogor, Majalah Matra, dll.

AKU DATANG MEMINANG CINTA

Kusapa kalian melalui pahatan warkah
selami madah-madah jiwa merah
bertukar salam meniti angin
jabat erat di rumah masa
gelombang cinta tanpa sua
di belantara ranah kalian ku terdampar
Ajari daku, wahai pencinta segala hikmah
tentang kata-kata tentang kearifan
tentang hidup tentang indah sanubari
seperti kalian layari di samudera memberi
rumah kedamaian hati purnama
aku datang meminang cinta

Banjarbaru, 5 Februari 2006 (11.15)

Biodata Penulis
Ersis Warmasyah Abbas, dosen pada FKIP Unlam Banjarmasin. Lahir di Muara Labuh, Solok Selatan, 15 November 1957. Magister Pengembangan Kurikulum Pendidikan IKIP (UPI) Bandung (1995), Alumnus Pendidikan Teori, Metodologi dan Aplikasi Antropologi UGM (1993), pernah kuliah di PK Fakultas Filsafat UGM (1982), Sarjana IKIP (UNY) Jogja (1980) Sarjana Muda IKIP (UNP) Padang (1978), dan alumnus PGAN Padang (1975). Karya-karyanya dimuat diberbagai media, seperti Kedaulatan Rakyat, Berita Nasional, Sinar Harapan, Suara Pembaharuan, Jayakarta, Kompas, Haluan, Bandung Pos, Radar Banjarmasin, Dinamika Berita, Pelita dan media cetak lainnya. Era 1986-1990 aktif di Perwakilan HU Pelita Jawa Barat dengan puncak prestasi jurnalistik Suplemen Lustrum VII IKIP Bandung. Menerbitkan antologi puisi: Surat Buat Kekasih (2006) dan terbitan bersama: Garunum (2006), Taman Banjarbaru (2006), Tajuk Bunga (2006), Kolaborasi Nusantara dari Banjarbaru (2006). Penyunting antologi puisi: Hamami Adaby: Kaduluran (2006), dan kumpulan cerpen Jamal T. Suryanata: Bulan di Pohon Cemara (2006). Kini menjabat sebagai Pemimpin Umum GAGAH dan Bandjarbaroe Post adalah Presiden LPKPK. Melakukan kerjasana dengan Asia Foundation, PT Djarum Kudus, Pemda Kabupaten dan Kota dan lembaga lainnya.

TAMAN CINTA

bunga yang kutanam pagi ini tak mekar. tak ada wanginya. ingin kusemai di lahan wajahmu, namun musim kering saat ini telah menguncupkan kelopaknya.
di wajahmu ingin kubuat taman cinta

2010

Biodata Penulis
Orang mengenal saya sebagai Isbedy Stiawan ZS. Saya lahir di Tanjungkarang, Lampung pada 5 Juni 1958 dan hingga kini masih menetap di kota yang sama. Saya merupakan anak keempat dari delapan bersaudara pasangan Zakirin Senet (alm) bersuku Bengkulu dan Ratminah (Winduhaji, Sindanglaut, Cirebon). Saya memiliki lima anak dan dua cucu, buah perkawinan dengan istri tercinta, Adibah Jalili. Anak-anak saya: Mardiah Novriza (26), Arza Setiawan (24), Rio Fauzul (21), Khairunnisa (15), dan Abdurrobbi Fadillah (9) Menjadi pengarang adalah pilihan hidup saya. Selain menulis karya sastra (cerpen, puisi, esai sastra), kini saya aktif di Dewan Kesenian Lampung dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lampung. Pernah diundang ke berbagai pertemuan sastra dan budaya di Tanah Air dan luar negeri seperti Malaysia, Thailand. Sempat membacakan puisi-puisinya di Utan Kayu Internationan Binnale (2005), Ubud Writers and Readers Festival (2007), dan lain-lain. Karya-karya sasya dipublikasikan di Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Suara Pembaruan, Jawa Pos, Suara Merdeka, Sinar Harapan, Suara Karya, Pikiran Rakyat, Republika, Horison, Kedaulatan Rakyat, Lampung Post, Radar Lampung, Riau Pos, dll.

MENGUKUR JARAK KERINDUAN

kicau murai pagi hari merayakan tetes embun
ujung daun berayun serupa gerak pendulum

ruang lengang
merindumu pulang

siapakah telentang berbantal resah?
usai sudah mimpi basah!



bengkel puisi swadaya mandiri
jambi, 2010

Biodata Penulis
Dimas Arika Mihardja (DAM) lahir 3 Juli 1959 di Jogjakarta. Sejak 1986 menjadi staf pengajar puisi pada Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Jambi. Gelar Doktor diraih 2002 dengan disertasi "Pasemon dalam Wacana Puisi Indonesia" (telah diterbitkan menjadi buku oleh Pusat Studi Penulisan 2003). Ada puluhan buku antologi puisi pribadi dan antologi bersama. Direktur eksekutif Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Networker seni dan budaya, dan pembina Pusat Studi Teater di Kampu

TEPERANGKAP JALA ASMARA

Hari hampir usai,
nyanyian rindu belum selesai

Di lembaran malam
Kutulis surat tentang rindu yang dalam

Embun sebentar lagi menguap
Akankah dalam mimpi saling bertatap?

Di dua tempat,
sepasang angsa menahan gejolak rasa yang berat

Cinta laksana panah
bikin hati bernanah

Sulit luput dari resah dan air mata
Jika teperangkap jala asmara


Taiwan, 12 Juni 2010

Biodata Penulis
Kwek Li Na atau biasa dipanggil A Ling. Lahir di Semitau, Kalimantan Barat, 4 April 1979. Berpendidikan SMEAK IMMANUEL dan ABA Pontianak. Ibu dari dua putra. Hsu Sheng Hsin dan Hsu Sheng Fong. Saat ini berdomisili di Taiwan, bekerja di toko makanan penghangat milik keluarga. Di waktu luang senang membaca dan menulis apa saja. "Dengan menulis, mencoba mengungkapkan dan memindahkan segala rasa berharap bisa berbagi dengan sesama," ujarnya.Gunung dan pantai dua adalah tempat favoritKUBuku yang telah terbit :Antologi Puisi Merah Yang Meremah (bersama 10 penyair), Antologi Perempuan Dalam Sajak (bersama 9 penyair),Himpunan Puisi Padang 7,6 SR bersama Solidaritas 25 sastrawan dan JEJAK PARA KAUL I bersama 16 penulis dari Indonesia, Singapura dan Malaysia untuk gempa Padang

JALAN KENANGAN

sejak kemarau satu tahun lalu itu, bangau dan burung-burung nasar tak lagi pernah
hinggap di pohon jambu belakang rumah. sebab kandang ayam di sebelahnya sudah
kosong tak berpenghuni direnggut influenza yang tak tahu caranya menyerang kami.
daun-daun ranggas, ulat-ulat yang tabah mencerna angin sudah melanggar sumpah
untuk setia pada batang pohon yang mulai mengenal kematian. seekor lebah tengah
membangun rumah dari kotoran hidung, dan laba-laba masih menunggu tanpa
kepastian kapan seekor nyamuk berani singgah untuk dibuatkan secangkir kopi.

sejak kemarau satu tahun lalu itu, kami sudah tak pernah duduk di kursi lapuk dan
tidur di atas kasur kapuk. kami berdiri dengan berani di atas genting menangkap
kabar angin dari negeri seberang yang sudah mencuri layang-layang kami dulu.

04 Juni 2010

Biodata Penulis
Pringadi Abdi Surya, kelahiran Palembang, 18 Agustus 1988. Terpilih menjadi Duta Bahasa Sum-Sel 2009. Kumpulan puisi tunggalnya berjudul ALUSI (Pustaka Pujangga, 2009) dan karya-karyanya termuat dalam beberapa antologi lain seperti Koloid (Kumcer Aksara, 2010), Kain Batik Ibu (Kumcer Pemenang Lomba Bumiputera), MGP (Puisi Mengenang Padang), G 30 S, Kepada Cinta (Gagas Media, 2009), dan Teka-Teki tentang Tubuh dan Kematian.

Pun menulis di media cetak seperti Batam Pos, Harian Global Medan, Jambi Ekspres, Berita Pagi Palembang, Linggau Pos, Jurnal Bogor, dan Suara Merdeka. Karya lainnya bisa dibaca di http://reinvandiritto.blogspot.com/

TADABUR CINTA

Banyak sudah pedih kurasa
Terjal berliku ujian Cinta
Dalam kumbangan madu cekat
Gejolak asmara terkungkung sekat

O malam, malam suram bulan bertudung
Kutulis sajak di mural jantung
Kuseduh hikmah segala coba
Menadaburkan cinta berkalam surga

Kini, saat kembali mengingatmu
Dalam kedalaman Istiqomah nurani
Hangat air mata tiada lagi pilu

: Karena jiwaku tlah berkhalwat


________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 3 Mei 2010


Biodata Penulis

Imron Tohari, seorang penikmat sastra, menulis esai, puisi, tinggal di Lombok tulisan-tulisannya tersebar di berbagai media, bisa juga dibaca di blog pribadinya http://lifespiritpuisisair.blogspot.com/

AKU INGIN MENEMANIMU

air laut kental keperakan
membuncah di karang berongga
kikis setiap sarat hasrat
di buih putih sisa rintih

seperti menjerang masa panjang
ada jejak silam terinjak di pasir pantai
kusebut namamu yang telah hilang
pada laut aku melempar angan

setitik pasir mungkin debu jasadmu
yang kuangkat dari hamparannya
angin laut tak mampu menerpamu
kuingin temanimu di atas batu karang


pelabuhan ratu, 1 mei 2010
Biodata Penulis
Shinta Miranda, lahir di Jakarta 18 Mei Pendidikan Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga AtasMenulis sejak kelas 3 SD, karena pengaruh dari ibu yang seorang dosen sastra Inggeris (kini bermukim di Belanda) dan ayah almarhum yang seorang jurnalis.Karya puisi saya pernah dimuat di Surat Kabar Suara Pembaruan dan Suara Karya dan telah menerbitkan 2 buku antologi puisi berjudul Merah yang Meremah (bersama 9 penyair perempuan) dan Perempuan Dalam Sajak (bersama 8 penyair perempuan). Kini sedang menyiapkan sebuah antologi puisi tunggal dan sebuah novel.

KISAH ITU

kita yang dahulu tak mengenal tak menyapa
kini ditaman itu kita di pertemukan..
kita dipersatukan, dijadikan ikatan
ikatan nyata dalam persahabatan..

sapa kita dahulu merantau
kini sapa begitu nyata bagiku
hanya dalam hitungan waktu
kita seakan begitu erat

harapku pada satu waktu
iktan ini takan pernah terputus
takan raib terhapus oleh desiran itu
takan terbawa arus permusuhan

28 Februari 2010

Biodata Penulis
Nurul Aulia Latifah, lahir di Bogor 5 november 199, memiliki hobi, listening music, writing, reading, memiliki citat-cita menjadi seorang penulis puisi yang hebat, Guru, psikolog, Ahli Desain. Menjadi operator warnet,sampingan sebagai pngjar les,
mendesain, menulis : puisi, cerpen adalah aktivitas yang sangat digemarinya. Berdomisili di : Bogor Ciomas , bubulak Alamat email che_auli@yahoo.com. CP : 08998571072

Kekasih

Kekasih, tlah kita gempur kejemuan
Di sudut sudut rumah yang kita ukur
Dengan lapis dusta dan asmara semu

Semalam kalender usang tlah kita bakar
Tak ada sesal sampai ke akar
Bunga-bunga mekar
Cintamu tak pernah pudar

Kekasih, tlah kunikmati dini hari
Seperti cinta agung dariNya
Sambil berzikir basah oleh setubuh sakral

Ah, jika kukata perkawinan adalah jeruji,
Aku ingin abadi dalam jerujiNya
Sebab setiamu tak terbatas

Jika Rasullullah membolehkan
; Tentu aku bersujud di kakimu

Mei 2010

Biodata Penulis
Weni Suryandari, Lahir di Surabaya 4 Februari 66, menulis puisi, cerpen dan novelette, Novelettenya pernah masuk kategori Terpuji Lomba Tabloid Nyata, 2008. Buku Antologi Puisi bersama : Merah Yang Meremah, Perempuan Dalam Sajak. beberapa Cerpen dan puisinya pernah dimuat di media cetak maupun maya ; Kompas.com dan melalui blog pribadinya.

DARI REDAKSI

Salam persahabatan dan salam karya........saya mempunyai keinginan membuat ebook tentang antologi puisi bertema cinta. Tiap puisi satu penulis. Saya mengundang semua sahabat-sahabat saya untuk mengirimkan puisi cinta lengkap dengan biodatanya ke inbok saya di facebook dengan alamat facebook putra_blega@yahoo.com
Ebook ini rencananya akan saya sebarkan ke semua khalayak pencinta puisi secara gratis agar bisa dengan mudah dinikmati. Besar harapan saya semoga dengan terbitnya ebook ini, kita (semua yang ikut berpartisipasi dalam menulis) dan pembaca bisa menerjemahkan bahasa cinta yang ada. Bisa lebih arif dalam bercinta. Bisa lebih mengetahui wajah cinta. Sahabat-sahabat yang sudah siap puisi dan biodata dirinya untuk sementara waktu adalah Weni Suryani,Nurul Aulia Latifah, Shinta Miranda, Imron Tohari, Pringadi Abdi Surya, Kwek Lina (Taiwan),Dimas Arika Mihardja, Isbedy Stiawan ZS dll.
Saya tunggu partisipasi dari seluruh sahabat, baik dari dalam negeri sendiri maupun luar negeri..........................semoga silaturrahmi kita dalam berkarya senantiasa beriring ridla Tuhan. Amien ya rabbal 'alamien

Selasa, 22 Juni 2010

BELAJAR YANG MENGASYIKKAN

Oleh Moh. Ghufron Cholid

Belajar merupakan kewajiban semua orang. Belajar menuntut kita untuk lebih memiliki ilmu pengetahuan. Apa yang harus kita pelajari? Semua ilmu yang dapat mendapatkan manfaat.
Namun adakalanya dalam belajar kita mengalami kejenuhan. Terlebih bila kita belajar di dalam ruangan waktu siang hari. Waktu yang sangat tepat untuk tidur atau sekedar melepaskan lelah.
Hal semacam ini, tidak asing lagi di kalangan kita. Kalangan yang berada dalam ruang lingkup pendidikan.
Untuk itu perlu kiranya, kita menemukan formula belajar yang mengasyikkan. Tidak membosankan dan menyenangkan. Membuat semua jiwa yang berada di puncak kejenuhan menjadi sangat tertarik untuk belajar.
Agar belajar menjadi semakin mengasyikkan maka tak ada salahnya bila kita mencoba beberapa tip di bawah ini:
1. Belajar Memakai Kuis
Umumnya kejenuhan dalam belajar dialami oleh semua lapisan. Baik guru maupun siswa. Maka belajar dengan menggunakan kuis ini meruapakan salah satu alternatif belajar yang mengasyikkan. Siswa/I yang sedang mengantuk sekalipun apabila dalam belajar, kita menggunakan metode ini maka kita akan semakin lebih enjoy.
Terlebih kuis yang dilaksanakan tentang pelajaran dan dibuat kelompok-kelompok khusus. Semisal diberikan soal perderet bangku dengan menggunakan huruf A,B hingga jumlah deret bangku yang ada. Siswa/I akan lebih tertarik dalam belajar.
2. Belajar dengan metode cerita
Metode ini sangat tepat digunakan untuk semua pelajaran yang berjenis sejarah atau pun berjenis nasehat. Semisal pelajaran IPS, muthola’ah atau pelajaran lainnya.
Dengan menggunakan metode seperti ini, seorang siswa yang mengantuk sekalipun akan bangun terutama apabila dia merasa diperhatikan dan dijadikan tokoh dalam cerita yang sedang dipelajari.
3. Belajar dengan bahasa cinta
Metode jenis ini, kurang mendapatkan perhatian sehingga pelaksanaan belajar mengajar di kelas menjadi sangat melelahkan. Terlebih apabila pelajaran ditampilkan dengan wajah yang menyeramkan oleh seorang pendidik. Tentu pelajaran tersebut, akan menjadi pelajaran yang paling menakutkan dan siswa/I akan bersikap sangat pasif dalam belajar. Mereka akan menampakkan bahasa tubuh yang loyo.
Belajar dengan bahasa cinta maksusnya, mendekati siswa/i dalam belajar dengan sangat telaten. Tidak selalu membentak-bentak siswa/I yang kebetulan tidak paham terhadap pelajaran meski diulang-ulang.

Al-Amien, 22 Juni 2010

Jumat, 18 Juni 2010

MADURA

Nafas kita tembakau
Di tanah rantau

Kita pun selalu asin
Dalam tiap tegukan

Madura, 19 Juni 2010

Senin, 14 Juni 2010

PENGELANA KATA

Teruntuk Acep Zamzam Noor

Mata kita tak pernah saling bercerita
Pena kita tak pernah berdansa bersama
Namun kita sama
Berkelana dalam kata
Hingga senja tiba
Menggaris langkah
Memusiumkan sejarah
Berharap ridlaNya

Al-Amien, 15 Juni 2010

TENTANG PERJUMPAAN KITA DI TANAH SAKERA

Teruntuk Joni Ariadinata

Kelak
Enam belas lembar daun
Tiap ranting pohon juni
Akan selalu bercerita
Tentang perjumpaan kita di tanah sakera

Perlahan
Desir angin saling melambai sayang
Tanah jauhari memekarkan bunga puisi
Kita hilang dalam bait-bait sunyi
Bernama tahajjud hati

Al-Amien, 14 Juni 2010
Puisi ini aku buat khusus untuk Joni Ardinata yang akan berkunjung ke pondokku 16 Juni 2010 memeriahkan acara SBSB. Semoga berkenan.

Minggu, 13 Juni 2010

DAKWAH YANG MEMIKAT HATI MASYARAKAT

Oleh Moh. Ghufron Cholid

Berdakwah adalah kewajiban bagi setiap muslim. Setiap pelaksana dakwah tentu memiliki cara-cara tersendiri untuk membuat dakwahnya semakin diminati oleh masyarakat.
Biro Dakwah adalah salah satu biro dari berbagai biro yang ada di bawah yayasan al-amien. Biro ini, memiliki tiga devisi, yakni; Devisi Ta’mir, Devisi Lembangan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat, Devisi RASDA (Radio Suara Dakwah Al-Amien).
Tiga divisi yang ada sama-sama memberikan kekhasan dalam menjalankan dakwahnya. Divisi Ta’mir semakin erat di hati masyarakat lantaran selalu menggandeng masyarakat dengan berbagai kegiatan keagamaan seperti mendatangkan para da’i dari berbagai tempat di tanah air guna memberika ilmu baru agar semakin mengenal hari-hari penting agama dan bisa menghayati diperingatinya hari-hari keagamaan tersebut.
Divisi LPPM, semakin dekat dengan masyarat dengan dakwahnya yang memikat. Menjadikan dakwah tampak mempesona lewat arisan yang diadakan.
Masyarakat mengikuti pengajian dengan riang gembira karena dalam pengajian yang diadakan LPPM ini, di samping mendapatkan ilmu agama, masyarakat bisa bersilaturrahmi dengan sesama dan bisa menunggu detik-detik yang mendebarkan. Detik-detik yang membuat hati yang mendapatkan arisan riang gembira.
Divisi RASDA semakin dekat di hati masyarakat lantaran zona dakwahnya yang tak hanya di jangkau masyarakat Prenduan saja tetapi masyarakat yang berada di beberapa daerah di pamekasan dan sumenep bisa menjangkaunya.
Ketiga divis biro dakwah menjalankan aktivitas dakwahnya dengan aneka dakwah yang memikat hati masyarakat. Dakwah yang tidak monoton. Dakwah yang bisa mengajak masyarakat untuk ikut di dalamnya namun tidak ada unsur paksaan.
Sebab dakwah seperti inilah yang sebenarnya diinginkan oleh masyarakat.

Al-Amien,Juni 2010

KUPINANG KAU DENGAN PUISI

Teruntuk Jamal D Rahman

Kupinang kau dengan puisi
Kita pun saling berbagi mimpi dan warna pelangi
Hingga bumi menjelma kasur sunyi

Al-Amien, 2010

PELAJARAN MEMBACA

Teruntuk Alm. KH. Moh. Tidjani Djauhari,MA

Guru
Kopiah putihmu
Mahkota kearifan
Selalu kau perkenalkan

Guru
Embun matamu
Bahasa tatapan
Penebar tentram

Guru
Kau simpan segala badai kenakalan
Dalam jubah ketabahan
Hingga kami tak pernah menyaksikan

Guru
Fatwamu
Air yang selalu melubangi hati kami yang batu

Guru
Membaca kebersamaan
Membuat risalah kebencian
Raib dalam tatapan
gerakan

Al-Amien, 2007-2010

Sabtu, 05 Juni 2010

METAFORA CINTA DI KAMAR PENGANTIN

Teruntuk sahabat karibku Siti Hanunah

Siti Hanunah
Ibadah sumringah
Terlepas dari belenggu resah
Itulah walimah bertabur rahmah

Hakekat bahasa tubuhmu
Akan segera diterjemahkan bintangmu
Nanti malam angin berdesir manja
Untuk menambah metafora cinta
Namun kau tetaplah bunga
Anggun berbagi perawan
Hadiah ketulusan di kamar pengantin

Al-Amien, 06 Juni 2010
Mewakili segenap keluarga besar Sunser317, saya ucapkan selamat menempuh hidup baru kepada saudari Siti Hanunah dari Sepuluh Bangkalan Madura yang melangsungkan pernikahannya hari ini. Semoga sakinah, mawaddah wa rahmah selalu menyertainya. Puisi ini saya tulis di blog ini, dalam rangka menerjemahkan syukur atas kebahagiaan sahabat saya semoga berkenan membaca, mengapresia dan mendoakan kebahagiaan.
Akhirnya kepada semua pembaca saya ucapkan selamat membaca dan mengapresiasi dan bagi yang kebetulan menyukai puisi ini, boleh di copy atau ditulis di diary pribadi. Salam persahabatan dan salam karya

Jumat, 28 Mei 2010

DATANGLAH

Datanglah padaku
Walau hanya dengan namamu
Yang bisa mengajariku
Tentang gugur daun-daun sejarah
Yang pernah memperindah kebersamaan kita
Dalam taman jumpa
Yang entah tak kuingat agendanya
Atau
Datanglah padaku dengan suara
Yang bisa mengajariku
Bahwa aku pernah mengenalmu
Dalam percakapan yang tak lagi kita kisahkan
Agar suatu saat nanti
Ketika aku atau kau menjadi abu
Masih ada sepenggal kisah
Yang masih terbaca

Al-Amien, 28 Mei 2010

Selasa, 25 Mei 2010

KADO PUISI DARI SEORANG SAHABAT

From Badruttamam, sahabat karibku

pelangi dengan kesturinya memang indah
langit dengan birunya juga.
tapi ada hal yang lebih indah lagi
yaitu bisa berteman denganmu.

ra....

Kamis, 20 Mei 2010

RACIKAN KESABARAN

Teruntuk sahabat Sunser317 Dwi Prihatini

Dwi Prihatini
Walau aku tak bisa menyaksikan
Intan-intan berjatuhan dari langit-langit matamu

Pertarunganmu
Racikan kesabaranmu
Intisari kemenanganmu
Hantarkan kau
Alamat bahagia
Tarian duka
Iringan musik lara
Nanti akan sirna
Insya Allah, permatahatimu sembuh

Al-Amien, 20 Mei 2010
Puisi ini aku buat khusus untuk sahabatku yang lagi terkenan musibah, ayahnya kecelakaan, semoga cepat sembuh dan bisa memetik buah hikmah...........Salam persahabatan. Kita serupa pelangi saling mewarnai................

Sabtu, 15 Mei 2010

DOA

Tuhan
Biarkan kami berdansa dalam kebahagian
Biarkan kami menari dalam pengertian
Amien

Al-Amien, 15 Mei 2010

Kamis, 13 Mei 2010

MENCIUM TANGAN REMBULAN


Teruntuk KH. Moh. Idris Jauhari

Daun-daun kebersamaan
Melebatkan ranting-ranting keta'dziman
Saat kucium tanganmu, rembulan
Di altar rumah Tuhan penuh keridlaan

Al-Amien, 14 Mei 2010

Rabu, 12 Mei 2010

KONDE HAN


Teruntuk Penyair Hanna Fransisca

Hanna
Kusaksikan nusantara
Menangis dan tertawa
Dalam kondemu

Al-Amien, 2 Mei 2010

TENTANG KITA

Kaulah surgaku
Hadiah Tuhan ikatan kita yang penuh doa
Kelak bila tiba waktu jumpa
Aku ingin
Kita menerjemahkan cinta yang sempat tertunda

Al-Amien, 2007-2010

MUSYAHADAH CINTA

Lebur bersama cinta
Raib segala luka
Menari segala ria
Dalam musyahadah bersamaNya

Al-Amien, 3 Mei 2010

SEBELUM MENUTUP MATA

Sebelum aku menutup mata
Kusapa kau dengan doa
Semoga esok
Jejakmu semakin bersajak

Al-Amien, 10 Mei 2010

IKRAR PERSAHABATAN

Teruntuk sahabatku Badruttamam

Takkan terbuang segala bintang
Yang pernah kita pajang
Sepanjang dinding waktu
Walau kita hanya berbagi rindu dalam doa

Al-Amien, 8 Mei 2010

MALAM PENGANTIN

Teruntuk adikku Nyai Fatimatuzzahrah

Langit-langit hidupmu
Bertabur bintang doa
Kau pun semakin alpa
Tinta luka dalam lembar masa

Al-Amien, 12 Mei 2010

MENUJU PELABUHAN


Aku serupa kapas

Berdansa di samudra lepas

Hilang arah tanpa batas

Lantaran hidayahMu tiada membias


Al-Amien, 2008-2010

Jumat, 16 April 2010

KEJUTAN

Salam silaturrahmi dan salam Karya, kami haturkan pada semua yang suka berkelana di dunia maya, kali ini redaksi membuka rubrik karya pilihan penyair dunia maya. Rubrik ini sengaja saya buat agar khazanah sastra semakin kaya. Ini hanyalah penilaian dari seorang penikmat kata saja namun semoga saja tetap berkenan di hati pembaca. Akhirnya redaksi ucapkan selamat membaca dan selamat mengomentari. Salam persahabatan dan salam karya.

Al-Amien Prenduan, 16 April 2010

Sabtu, 06 Maret 2010

RASA YANG SELALU KAU SIMPAN

Teruntuk sahabat Nur Sari, Crebon

Nur Sari sahabatku
Ulasan rindu dalam bilik hatimu
Rasa yang selalu kau simpan di museum waktu

Sesekali
Akan hadir dan menari
Rasa rindumu dalam pentas reuni
Indah memikat hati andai kau mau berbagi

Al-Amien, 2010

JOGJA BERTABUR INSPIRASI

Teruntuk sahabat Sunser317 Kautsar, Crebon

Kautsar sahabatku
Antara kau dan anak-anak matahari
Uraian sejarah penuh arti
Tarian-tarian rindu yang telah diterjemahkan
Serangkaian cerita yang telah dibagikan
Antara kau dan anak-anak matahari
Reuni jogja bertabur inspirasi

Al-Amien, 2010

SURAT RINDU ANAK-ANAK MATAHARI

Teruntuk sahabat Sunser317 Nur Jannah

Nur Jannah sahabatku
Untukmu anak-anak matahari mengirim surat rindu
Rangkaian yang diabadikan dalam reuni

Jarak dan waktu yang telah menjadi lagu rindu
Adalah hasrat ingin bertemu
Namun
Nyanyian kenangan
Akan selalu mengingatkan kebersamaan
Harus kita tafsirkan

Al-Amien, 2010

Sabtu, 27 Februari 2010

NYANYIAN TULUSMU MASIH SEPERTI DULU

Teruntuk sahabatku Lutfi Nurzain

Lutfi sahabatku
Untuk reuni kali ini
Tak kau hiraukan riuh bosan
Fantasi yang selalu melemahkan
Inspirasimu dalam berbagi

Namun
Untuk reuni
Rindang pohon pohon persahabatanmu mengalahkan kemarau rindu
Zainunmu pun bisa dibaca waktu
Alamat candamu
Inspirasi gerakmu
Nyanyian tulusmu masih seperti dulu

Parangetritis, 28 Februari 2010

MALAM YANG PENUH INSPIRASI

Teruntuk sahabatku Husnul Jamil, Blega

Husnul jamil ,sahabaku
Untuk reuni
Satukan jiwa
Niat tulumu berbagi
Untuk anak-anak matahari
Lalui segala dingin

Jarak dan waktu
Akan kau terjemahkan dalam dekat qalbu
Menarilah jiwamu kini
Indahkan malam yang penuh inspirasi
Lengkaplah warna pelangi anak-anak matahari

Parangteritis, 28 Februari 2010

WAKTU

Teruntuk sahabatku Kadarisman, Sepudi

Kalau datang waktu reuni
Akan ada riang hati
Dalam tiap pertemuan
Akan ada gairah kenangan
Rasa yang selama ini bersarang dalam jiwa
Iringan lagu luka dan bahagia
Serangkaian acara
Mengantarkan kita ke ruang kedewasaan
Amatlah riang jiwa
Nyanyikan lagu kenangan

Paranngteritis, 28 februari 2010

RAMUAN PERTEMUAN

Teruntuk sahabatku Taufiqur Rahman, Suka Bumi

Taktik kau susun dalam agenda
Akan selalu karang tawarkan
Untuk keceriaan
Fantasimu dalam berekspresi
Ilham yang penuh arti
Qorun tak lagi hidup dalam hati
Untuk mengulang kembali kisah
Ratapan luka lantaran tak mau berbagi

Ramuan pertemuan
Akan kau hidangkan
Harapan demi harapan kau tuangkan
Meski kau harus bberteman sunyi
Akan selalu kau pilih
Niat berbagi yang melahikan sinar cerah

Paanngteritis, 28 Februari 2010

RISALAH PERSAHABATAN YANG MENARIK JIWA

Teruntuk sahabat Sunser317 (INMEMORIAM) Clara Erika

Cerita malam ini
Lewati gugur waktu
Aku menyaksikanmu
Rangkaian aksara-aksara pesona
Akan selalu kau hadiahkan untuk menyapa

Engkau
Risalah persahabatan yang menarik jiwa
Inspirasimu dalam menyapa
Ketika pertama kali kau mulai membuat sejarah jumpa
Anak-anak matahari pun semakin terpesona

Parangteritis, 28 Fbruari 2010

KAU LEBIH SUNYI

Teruntuk sahabat Sunser317 Kurrotul Aini

kau lebih sunyi
Untuk pertama kali
Rindumu kau simpan
Riuh keresahan
O sahatabku
Tak lagi kutemukan
Untuk itu aku terjemahkan
Lalu lahirlah puisi kiasan

Alur kisah ini kuciptakan dalam imaji
Iringi restu Ilahi
Namun bila kurang berkenan
Ini hanya kisah yang diabadikan insan

Parangteritis, 28 Februari 2010

TENTANG CAHAYA

Teruntuk sahabat Sunser317 Nurul Ahyana

Nur yang tercipta
untukmu adalah tanda
Rasa yang selalu meminta
Untukmu selalu berbagi cahaya
Lepaskan segala nestapa

Antara kau dan tanah jauhari
Halaman kenangan semakin memikat hati
Yang luka tak usah kau simpan
Alur sejarahmu akan lebih mempesona
Namun
Allah adalah cahaya itu sendiri

Parangteritis, 28 Februari 2010

IRAMA HATI YANG SELALU KAU BERI MAKNA

Teruntuk sahabat sunser317 Sukma Sari,Bangkalan

Saat mengenalmu
Untuk yang pertama
Ketika itu semua mata terpesona
Mungkin bukan wajah purnamamu
Akan tetapi tulusmu

Sampai kau baca risalaha hati
Akan selalu kau temukan jatidiri
Rayuan yang kerap kau terima
Irama hati yang selalu kau beri makna

Al-Amien, 28 Februari 2010

INSPIRASIMU ADALAH CARAMU HIDUP

Teruntuk sahabat Sunser317 Fatimah Thohari

Fiksi itu
Ada dalam jerami waktu
Tak usah ragu
Inspirasimu adalah cara hidupmu
Mengantarkanmu
Alihkan nestapamu
Hanya dengan mengekalkan yakinmu

Tarian prestasimu
Hilangkan rindumu
O sahabatku
Hizib-hizib persahabatanmu
Akan selalu kau baca
Rindang pohon impianmu pun
Ikut meneduhi halaman hidupmu

Parangteritis, 28 Februari 2010

Rabu, 24 Februari 2010

TABIR PERSAHABATAN

Teruntuk sahabatku Tholi, Sampang

Tabir persahabatan
Hanya mampu memberi keterasingan
O sahabatku
Lepas segala belenggu sunyi
Indahkan hari-harimu untuk berbagi dalam reuni

Al-Amien, 2010

TENTANG IMPIAN PERSAHABATANKU DAN RISALAH HIDUPMU

Teruntuk sahabatku Abdurrahman, Indramayu

Abdurrahman
Bertemu denganmu
Dalam waktu tak tentu
Untuk menghapus rindu
Rangkain impian persahabatanku
Risalah hidupmu telah sampai ke tanah tembakau
Anak cahaya
Hadir dalam megah cinta yang kau bina
Menjadikan dirimu lebih dewasa
Alangkah memikat jiwa
Nantikan hadirmu bersama anak cahayamu dalam ruang reuni

Al-Amien, 2010

LUKISAN PERJUANGAN MERAIH IMPIAN

Teruntuk sahabatku Abdurrahman, Palembang

Apa yang kau cari sahabatku
Barangkali aku bisa membantu
Dalam memberi jalan baru
Untukmu meraih prestasi
Risalah mimpimu
Risalah juangmu
Akan selalu kau tafsirkan
Hingga kau menemukan
Mimpimu nyata dalam gerak dan pandangan
Alangkah bertabur bintang kebahagiaan
Niat yang diperjuangkkan

Al-Amien, 2010

TANAH JAUHARI DALAM REUNI

Teruntuk sahabatku Carsuddin

Cerita tentang tanah jauhari
Akan kau temukan kembali dalam reuni
Rasa ingin berbagi
Seringkali datang memberi inspirasi
Untuk menjadi pelangi
Dalam mewarnai
Dalam memberi arti
Ilham yang terus menawarkan
Nyanyian kebahagiaan

Al-Amien, 2010

GAIRAH PERSAHABATAN ALTERNATIF PENGOBATAN

Teruntuk sahabatku Lintang, Bondowoso

Lewati daun-daun kenangan
Indah bisa kita bercermin
Namun
Tangis dan canda
Akan selalu datang
Namun
Gairah persahabatan alternatif pengobatan

Al-Amien, 2010

INSPIRASI DALAM MEMPERTAHANKAN PERSATUAN

Teruntuk sahabatku Alimuddin, Pamekasan

Alimuddin, sahabatku
Lembar demi lembar persahabatan kita
Inspirasi kita dalam mempertahabkan persatuan
Menuju ridla Tuhan
Untuk menggenggam mutiara kebahagiaan
Dalam melewati lintasan jalan kehidupan
Dengan penuh keyakinan
Itulah harapan kita yang mesti kita terjemahkan
Niat berhias ketulusan

Al-Amien, 2010

INSPIRASI HAMBA PILIHAN

Teruntuk sahabatku Ach. Mustain, Surabaya

Ada Tuhan
Cinta pun tercipta
Hiasi dunia

Menuju tuhan
Untuk meraih kebahagiaan
Seringkali kita saksikan
Tirai-tirai keajaiban
Alamat keyakinan
Inspirasi kehidupan
Nun hamba pilihan

Al-Amien, 2010

TANDA

Teruntuk sahabatku Abd. Rozak, Ampel

Alamat rindu
Barangkali ada
Dalam rasa kita yang selalu ingin berjumpa

Rangkaian cerita
O sahabatku
Zamanku dan zamanmu
Adalah tanda
Kita pernah berbagi cerita

Al-Amien, 2010

ANTARA RINDU DAN PRESTASI

Teruntuk sahabat Sunser317 Putri Navisah

Putri
Untuk meraih mimpi
Tentu kita harus memilih
Rasa rindu dan prestasi
Itu sudah puisi hidup yang alami

Namun
Anak-anak matahari
Variasi-variasi persahabatanmu
Inspirasi hidupmu dalam berbagi
Sisipkan surat rindu dalam desir angin yang menyapamu
Alangkah bahagia
Hadir dan berbagi cahaya

Al-Amien, 2010

KEBUN CAHAYA DAN SAAT KAU HAMPA

Teruntuk sahabat Sunser317 Septi Rizkia, Bangkalan

Surabaya telah menjadi kebun cahaya
Engkau tanam buah ilmu dan doa
Pertama kali kau mengerlikan mata
Teruntuk dunia
Ilahi kau sebut dalam doa

Rasa hampa pasti ada
Impian bertemu pasti menyapa
Ziarahi lembar demi lembar kenangan
Kekalkan jejak kebersamaan
Itu sangat menyenangkan
Alangkah bahagia bisa menatap wajah-wajah lama yang telah lama sirna

Al-Amien, 2010

ALAMAT CINTA PENUH RIDLA

Teruntuk sahabat Sunser317 Siti Amilatuz Zakiyah, Blega

Sampai kini
Inpirasimu merangkai mimpi
Terlahir ketika sunyi
Indah memikat hati

Amaliyahmu
Menuju restu
Ilahi meridlai
Lalu
Arahkan pandangan penuh keyakian
Tangga pelaminan
Untukmu menyambut penuh keceriaan
Zaman baru pun kau mulai

Zamanmu kini
Alamat-alamat setia bidadari
Ketika menemani permata hati
Ilhami segala bidadari bumi
Yang ingin mengikuti risalah nabi
Alamat percintaan
Hanya mencari keridlaan dalam pernikahaan

Al-Amien, 2010

HANYA MAAF KUWESELKAN PADAMU

Teruntuk sahabat Sunser Siti Naimah

Seringkali
Inspirasi tak seirama hatiTak hanya itu
Ttak jarang gugat serupa belati
Ilhamku pun mulai menemukan jatidiri

Namun
Aku mulai mengerti
Irama hatimu ingin diakui
Menarilah penaku
Akhiri segala belenggu
Hanya maaf kuweselkan padamu

Al-Amien 2010

MEMAKNAI CANDAMU

Teruntuk sahabatku Mauludi, Surabaya

Menatapmu
Aku selalu menemukan canda dalam bening matamu
Untuk melukiskan risalah hatimu
Lalui segala sunyi
Untukmu dan untuk anak-anak matahari
Dalam melewati hari selalu berganti
Inspirasi adalah canda bersisipkan sepoi dan badai dalam hati

Al-Amien, 2010

CIRI KHAS HIDUP

Teruntuk sahabatku Hamdan Mustofa

Halaman hidupmu
Akan selalu rindang dengan pohon lagu
Melewati gugur daun waktu
Dalam tiap detak nafasmu
Akan lebih merayu
Niat tulusmu dalam bergai lagu

Menuju reuni
Untuk berbagi
Seringkali kau sunyi
Tentu ada inspirasi baru kau simpan dalam hati
O sahabatku
Fantasimu dalam mendendangkan lagu
Adalah ciri khas hidupmu

Al-Amien, 2010

IRINGAN DOA DAN KEKAGUMANKU

Teruntuk sahabatku Imam Galih

Iringan doaku
Mengiringi langkahmu
Aku menyaksikanmu
Menghiasi dunia dengan prestasi

Gairah berbagi
Aku sangat mengagumi
Lepas dari pentas
Inspirasimu selalu kau abadikan di kanvas
Hanya untuk kau bagi

Al-Amien, 2010

TENTANG INSPIRASI DAN HIDUP INI

Teruntuk sahabat Sunser317 Nurul Hidayati

Namun kau tak pernah berbagi
Uraikan segala inspirasi
Rindangi tanah jauhari
Untuk kesekian kali
Lengkapi warna pelangi

Hidup harus berbagi
Itu sudah menjadi puisi Ilahi yang abadi
Dalam melewati
Alam yang penuh restu ini
Yang ragu jangan sampai menjadi belenggu
Akan nestapa
Tak bermakna
Inspirasim dalam bilik hati tanpa berbagi

Al-Amien, 2010

KETIKA KAU PILIH SURABAYA MENJADI MUTIARA ILMU

Teruntuk sahabat Sunser317 Lilik, Blutoh

Lewati gugur waktu dengan mutiara ilmu
Indah mempesona hatimu
Lintasan jalan pun kau buat
Inspirasimu pun memikat
Ketika surabaya kau pilih menjadi mutiara ilmu

Al-Amien, 2010

YANG SELALU MEMPESONA

Teruntuk sahabatku Yunda, Bangkalan

Yang selalu mempesona
Untukmu di tanah bertabur doa
Nyanyian setia
Dalam kenangan masa lalu
Adalah bertemu mutiara-mutiara ilmu

Al-Amien, 2010

DALAM MEGAH CINTA

Teruntuk sahabat Sunser317 Diana Dina, Sumenep

Dalam megah cinta
Inspirasi yang telah kau terjemahkan di beranda doa
Akan selalu mempesona
Namun setia
Akan lebih membuatmu dewasa

Dalam megah cinta
Indah dan abadi
Namun akan lebih memikat hati
Alur setia berhias ridla dan doa

Al-Amien, 2010

ANTARA SUNYI DAN REUNI

Teruntuk sahabat Sunser317 Siti Khodijah

Seringkali kau tegak di balik sunyi
Iringan lagu reuni memanggilmu kembali
Tarian anak-anak matahari
Inspirasi kenangan yang telah lama tak kau lirik lagi

Kalau kau berkenan
Hadir berbagi
O sahabatku
Dalam ruang reuni
Indah kebersamaan akan semakin abadi
Jarak tempuh yang penuh riuh
Antara sunyi dan reuni kan berubah sumringah
Hanya dengan pertemuan yang penuh keridlaan

Al-Amien, 2010

HADIAH DARI SEBUAH KESETIAAN

Teruntuk sahabat Sunser317 Muzayyanah Azhari

Menunggu permata hati
Untukmu menjadi bidadari
Zaman mengerlingkan mata
Ada badai rindu dan riuh setia
Yang telah lama kau simpan
Yang kini ingin kau berikan
Akan raib segala ragu
Nanti kau pun tahu
Antara kau dan permata hatimu
Halam hidup penuh doa restu

Akan hadir
Zaman baru
Hadiah untuk kesetianmu
Anak cahaya
Ranum dari rahimmu
Indah merayu

ALUR CINTA DALAM AGENDA RIDLA

Teruntuk sahabat Sunser317 Muzayyanah Mizan

Menikmati malam pertama
Ulasan surga dunia
Zaman yang telah dewasa
Angan yang telah nyata
Yang bertabir telah terbuka
Yang ditunggu telah tiba
Akan ada masa setia
Namun
Antara kau dan permata hatimu
Hadiah tenunan kain pernikahan

Menikmati malam pertama
Indahnya merasuk sukma
Zaman tak henti mengerlingkan mata
Alur cinta dalam agenda ridla

TENTANG INTAN DAN PERMATA DUNIA

Teruntuk sahabatku Iwan Kuswandi

Intan dan permata dunia
Walau hanya sementara
Akan memberi warna
Namun kau harus pandai memilihnya

Kalau tak siaga
Umpama seumur pelangi
Sesal akan mendera
Walau hanya sementara
Aku akan hadir
Nanti kuperlihatkan tabir
Dan semua akan berakhir
Indah dalam takdir

Al-Amien, 2010

AKU MAU VARIASI KARYAMU TERBUKA

Teruntuk sahabatku Akbar Wavi

Antara aku dan kau
Kemilau matahari masih menebar cumbu
Barangkali kita semakin tahu
Antara aku dan kau
Rimbun karya masih menjadi tanda tanya

Walau hanya sementara
Aku mau
Variasi karyamu terbuka
Itulah yang aku pinta

Al-Amien, 2010

ULASAN SEJARAH UTUSAN YANG BERHATI MUTIARA

Teruntuk sahabatku Ummah Kultsum

Ulusan sejarahmu, utusan yang berhati mutiara
Menggairahkan hidupku untuk membuat sejarah baru
Melangkah lebih maju
Akan lebih mencumbu
Hanya mengharap ridla Allah dan bershalawat padamu

Ketika maulidmu tiba
Umat islam seluruh dunia selaksa mendapat purnama
Lintasan jalanmu yang penuh cahaya
Tak bisa kulukiskan dengan kata-kata
Sesekali aku jadikan tahajjud sebagai puisi cinta
Untuk mengikuti jejakmu yang penuh doa
Menebar pesona bagi semua mata yang melihatnya


Al-Amien, 2010

LAPANGAN BOLA, FANTASI DAN RINDUMU

Teruntuk sahabatku Ziatul Faruq

Zaman baru penuh prestasi
Impianmu dalam lapangan bola
Alangkah indah
Tentu penuh sejarah
Untuk membuat sumringah
Lewati lapangan hijau dengan goalmu

Fantasimu
Akan selalu dibaca zaman
Rindumu akan selalu memintamu
Untuk bertemu
Qoin-qoin kenangan masa lalu yang penuh cumbu

Al-Amien, 2010

ZIARAH

Teruntuk sahabatku Zubaidi, Labang

Ziarahi dunia maya
Untuk mendapatkan permata
Barangkali akan mempesona
Arahkan langkah ke jalan doa
Inspirasimu akan tercipta
Dalam taman karya
Ilmumu pun menjadi cahaya

Al-Amien, 2010

TENTANG ZAMAN YANG MENYAPAMU

Teruntuk sahabat Zubaidi, Prenduan

Zaman yang menyapamu
Untukmu bercumbu
Barangkai harus kau kenali dulu
Agar langkahmu
Iringan doamu
Dendang lagu rindumu
Ilahi meridlai

Al-Amien, 2010

AGAR DUNIA BISA MENIRU HIZIB-HIZIB CINTAMU

Teruntuk sahabatku Ubaidillah, Banyuwangi

Uraian kebahagian
Barangkali harus kau bagikan
Agar dunia bisa membaca
Inspirasimu
Dalam tatapan ketakjuban
Ilahi akan selalu meridlai
Langkah yang penuh nurani
Lintasan yang penuh budi
Agar dunia bisa meniru
Hizib-hizib cintamu

Al-Amien, 2010

KAU DALAM PUISIKU

Teruntuk sahabatku Jaelani, Nganjuk

Jejakmu tak lagi abadi
Aku terus mencari
Engkau menepi
Lalu
Aku menulis puisi
Namun kau tetap sunyi
Ini aku abadikan jejakmu

Al-Amien, 2010

MENDAKI BUKIT MA'RIFAH

Teruntuk sahabat sunser317 Moh. Rusydi

Mendaki bukit ma'rifah
O sahabatku
Hilang batas rahasia antara kita dan Allah

Rindu semakin riang menari dalam bilik hati
Umbul-umbul ibadah pun akan selalu berkibar
Sesekali kita akan memahami
Yang datang
Dan yang pergi
Iitulah anugrah ilahi yang harus kita maknai

Al-Amien, 08 Februari 2010

Selasa, 23 Februari 2010

SAAT KITA BERTEMU DALAM REUNI

Teruntuk sahabatku Nurcholis

Nyanyian rindu
Untuk bertemu
Rangkaian mimpimu
Cerita masa lalumu
Harapanmu
O sahabatku
Lika-liku yang penuh cumbu
Indah dan syahdu
Saat kita bertemu dalam reuni

Al-Amien, 2010

DALAM PUISI

Teruntuk sahabatku Abdul Hadi, Crebon

Alangkah indah dan mempesona
Barangkali kita rasakan bersama
Dansa pena
Untuk selalu berkarya
Lalu berbagi cahaya

Hari berganti hari
Akan selalu abadi
Dalam puisi
Inspiraku dan inspirasimu saling bertemu

Al-Amien, 2010

HADIAH TAQWA

Teruntuk sahabat Sunser317 Wasilah

Waktu yang paling menggoda
Adalah lima lembar waktu, tahajjud dan dhuha
Sisipan rindu
Inspirasi yang menghantarkan temu
Lalui segala hampa
AllAh sang maha cinta
Hadiah taqwa

Al-Amien, 2010

SAAT ALAM KAU JADIKAN PUISI

Teruntuk sahabatku Mashuri

Menata mimpi
Akan lebih menginspirasi
Saat alam kau jadikan puisi
Hanya untuk mengingat Ilahi
Umpama matahari selalu dirindu pagi
Rasa yang tak pernah menipu hati
Itulah nurani

Al-Amien, 2010

ANTARA HENING DAN SUCI

Teruntuk sahabat Sunser317 Herlin Suciati

Hening
Engkau mengenang
Rindu yang selalu berdendang
Lintasan jalan yang selalu kau pandang
Inspirasi yang selalu kau pajang
Nun di kamar bertabur bintang

Suci
Untuk selalu kau pegang sepanjang hari
Alasan berjumpa Ilahi
Tanpa ilusi
Iman, islam dan ihsan yang selalu ingin kau miliki

Al-Amien, 2010

BUNGA VALERY

Teruntuk sahabat Sunser317 Vika, Bangka
Valerymu
Impianmu
Keakrabanmu yang telah lamu hilang dalam pelukmu
Aku ingin kau hadir dalam ruang reuni sekedar berbagi mimpi

2006-2010

KETIKA KAU KEMBALI SUNYI

Teruntuk sahabat Sunser317 Kamelia, Bangka

Ketika kau kembali sunyi
Aku tak bisa membaca jejakmu lagi
Mengenangmu di beranda sepi
Engkau tetap tak bisa kutemui
Lalu
Ingin kuabadikan namamu dalam puisiku
Agar kau bisa membaca kembali jejakmu di tanah jauhari

2006-2010

INDAHNYA MALAM WISUDA

Teruntuk sahabatku Fadli, Cirebon

Fase juangmu
Antarkan kau dengan haru
Dalam lagu
Lalu tarian sendu
Indah malam wisuda yang penuh doa

Al-Amien, 2006-2010

RINDUKU PADAMU SERINDU MATAHARI PADA PAGI

Teruntuk sahabatku Jaelani, Bangka

Jejakmu hilang dalam pandang
Aku ingin selalu mengenang
Engkau yang tak pernah mampir dalam hidupku
Lantaran terlalu sibuk memaknai waktu
Aku rindu padamu serindu matahari pada pagi
Namun adakah kau sedetik waktu
Impianku kabulkan dalam kehadiranmi di reunia nanti

Al-Amien, 16 Februari 2010

ANAK-ANAK CAHAYA LAHIR DARI RAHIMMU

Teruntuk sahabatku Ela, Cirebon

Engkau bidadari surga
Lengkap dan sempurna menjadi seorang bunda
Anak-anak cahaya lahir dari rahimmu

Al-Amien, 18 Februari 2010

ALAMAT PRESTASI

Teruntuk sahabatku Zainal Arifin, Sampang

Zainal, sahabatku
Alamat prestasimu penuh cahaya di banjarmasin
Impianmu yang dulu kau ceritakan padaku
Niatmu yang sebening embun
Akan mengantarmu ke taman ridla
Lalu mengabadikanmu dalam taman doa

Akankah kau siakan
Racikan keberhasilan
Impianmu yang menjelma kenyataan
Fantasimu yang penuh keberkahan
Iringan doa tanah tembakau yang kau dapatkan
Nun yang penuh kegemilangan

Al-Amien,2007-2010

TANAH JAUHARI, WARNA PELANGI DAN REUNI

Teruntuk sahabat Sunser317 Dina Ulvia, Surabaya

Dan tanah jauhari
Impianmu bersama anak-anak matahari
Niatmu berbagi warna pelangi
Antarkan kau pada reuni

Uraian rindumu
Lintasan jalan hidupmu
Variasi karyamu
Iringan doamu
Akan menyatu dalam reuni, jika kau berkenan berbagi

Al-Amien, 2010

AKU BERSAMA ANAK-ANAK MATAHARI

Teruntuk sahabat Sunser317 Fitrotil Ainie

Fitri
Iringan lagu kenangan
Tak hanya kau dengarkan
Ringkasan impian dalam pertemuan
O sahabatku
Tak hanya abadi dalam lembaran
Ini ada kejutan untukmu
Lepas segala belenggu

Aku bersama anak-anak matahari
Inspirasi tanah jauhari yg dianugrahkn Ilahi
Nanti akan mewarnai jogja
Impian demi impian
Engkau bisa dapatkan

Al-Amien, 24 Febrauri 2010

Senin, 22 Februari 2010

MEKAR BUNGA PERSAHABATAN

Teruntuk sahabatku Saiful Amri

Selaksa jumpa yang tak terduga
Aku dapatkan di beranda pagi
Ingatkan kemesraan persahabatan
Fantasi keakraban
Untuk mengokohkan persatuan
Lalui dengan penuh kebahagiaan

Aku menemukan mekar bunga senyum persahabatanmu
Melukis bening hatimu
Rasa itu pun aku abadikan
Indahkan pertemuan yangg penuh kerinduan

Al-Amien, 24 Februari 2010

ZAMAN YANG KAU PENTASKAN

Teruntuk sahabatku Zaini Sukijan, Bangkalan

Zaman yang kau pentaskan
Akan menghantarkanmu menjadi cermin
Indah menawan dalam pandangan
Namun jika tak kau rahasiakan
Iringan doa dan kutukan slng berpandng

Saksikan dirimu di halaman ilmu
Untuk kesekian kalinya
Ketika kau membuka jendela dunia
Ingatkanku pada suatu masa
Jarak dan waktu yang selalu meminta
Aku memetik bintang
Niat tulus dari tanah kelahiran

Al-Amien, 23 Februari 2010

Minggu, 21 Februari 2010

CERMIN HATI

Teruntuk sahabatku Syafi'ie, Suka Bumi

Sekian lama kau merantau
Yang kau temukan rindu
Akan tanah lahirmu
Fantasimu segera kau susun kembali
Inspirasimu segera kau geluti lagi
Itulah lukisan hatimu
Engkau pun akan menjadi cermin hati

Al-Amien, 21 Februari 2010

INSPIRASIKU DALAM MENAHAN RINDU

Teruntuk sahabatku Imam Bukhari di Kairo

Imam bukhari sahabatku
Menatapmu dari tanah tembakau
Akan membuatku rindu
Menuliskan rasa dalam puisi adalah caraku

Barangkali
Uraian rindu
Ketika aku sampaikan padamu
Hilangkan segala resahku
Alamat tenangku
Racikan bertahanku
Inspirasiku dalam menahan rindu

Al-Amien, 21 Februari 2010

Sabtu, 20 Februari 2010

RINAI HUJAN

Teruntuk sahabatku Hainul Bashri

Harapanmu menyusun masa depan
Akan bisa kau saksikan
Ilahi ridla dengan pilihan
Niat yang penuh ketulusan
Untuk menjadi tentara pilihan
Lengkapi segala kesempurnaan

Barangkali menunggu dengan ridla
Akan lebih membuatmu dewasa
Sampai tiba
Hasil ketetapan
Rinai hujan
Ini saksi ketulusan dan perjuangan yang kau pentaskan

Al-Amien, 21 Februari 2010

KITA ADALAH PELANGI

Teruntuk sahabatku HM. Taufik Ahmad, Banjarmasin

Halaman persahabatanmu
Menuju banjarmasin sudah aku baca

Tak pernah bosan
Ada lagu kenangan
Untuk mengabdikan kebersamaan
Fase perjuanganmu
Iringi langkahmu dalam meraih mimpimu
Kau sediakan waktu untuk berbagi

Alangkah indah reuni
Hadir semua anak matahari
Menerjemahkan rindu dalam puisi
Ada juga lewat lagu
Dan kita adalah pelangi saling mewarnai

Al-Amien, 21 Februari 2010

ALASANMU TEGAK BERDIRI

Teruntuk sahabat Sunser317 Nur Hasanah

Nanti
Uraian rindumu
Racikan hidupmu penuh cumbu

Hafalanmu
Alasanmu tegak berdiri
Seraya menyisipkan mimpi
Akan lebih meriah lagi
Naiki tangga pelaminan dengan permata hati
Aku pun akan mengantarmu dengan doa
Hadiah persahabatan kita


Al-Amien, 20 Februari 2010

INSPIRASIMU ADA DALAM REUNI

Teruntuk sahabatku Himmatur Rosyidah

Halaman doamu
Indah sekali dalam pandanganku
Mekar bunga-bunga persahabatan
Mengurai segala pengertian
Aku terpesona
Tak aku duga
Untukku berjumpa
Rasa ini kulukis dalam kata
Rindumu riang menari
O sahabatku
Sampakaikan saja segala risalah hati
Yang kau simpan dalam sanubari
Inspirasimu ada dalam reuni
Damaikan hati
Antara kau dan anak-anak matahari
Hilang segala rindu di hati

Al-Amien, 20 Februari 2010

INSPIRASI PENUH ARTI

Teruntuk sahabatku Very Andi

Variasi hidupmu
Engkau sulap di tanah baru
Rangkaian sejarahmu
Yang kau berikan padaku

Alangkah mempesona
Nantikan warna-warni pelangi
Dalam ruang reuni
Inspirasi yang penuh arti

Al-Amien, 20 Februari 2010

DEWASA

Teruntuk sahabat Sunser317 Umi Nadifah

Umpama tangkai pada bunga
Mesra tak terlukis dalam rasa
Indah mempesona

Namun
Akan hilang segala kemegahan
Dalam keangkuhan
Inspirasi kaku dan beku
Fantasi tak lagi menjadi tugu
Akan hadir suatu masa
Hati menjadi dewasa dalam memaknai masa dengan ridla

Al-Amien, 20 Februari 2010

SETELAH WISUDA

Teruntuk sahabat Sunser317 Sisca Dwi

Secarik lembar resah
Impian burammu yang telah menjadi sejarah
Silsilah juangmu
Cerita anak tembakau
Antarkan kau pada ladang ilmu

Dendang lagu anak cahaya
Warisan kenangan penuh doa
Impianmu yang tela nyata setelah wisuda

Al-Amien, 20 Februari 2010

Rabu, 17 Februari 2010

RACIKAN MASAKAN BISNISMU

Teruntuk sahabatku Faiqotur Rosyidah yang lagi menekuni dunia bisnis

Fragmen rindumu
Akan terlihat mempesona
Impianmu yang penuh cumbu
Quiz hidupmu yang penuh terka
O sahabatku
Tentu semua mata akan bercerita
Untuk menerjemahkan lukisan hatimu
Rayuan namun tak berisikan paksaan

Racikan masakan bisnismu
O sahabatku
Sampai jawa dan bali
Yang menghampirimu
Ilusi yang telah nyata dalam gerakan
Dan kau
Akan selembut sutra
Hampiri sejabat lalu berkata inilah dunia kita

Al-Amien, 17 Februari 2010

ANTARA MADURA DAN SEMARANG

Teruntuk sahabatku Rini Susilawati

Rinai rindumu
Impianmu yang kau maknai
Namun tak sekedar ilusi
Iringan doaku selalu menyertai langkahmu

Sementara medura
Untukmu membuka pelukan mesra
Semarang merindangkan pohon impianmu
Ikuti saja kata hatimu
Lalu
Akan datang keajaiban baru
Walau tak pernah teragenda
Allah menyukaimu
Tak usah ragu akan lahir kuncup bunga bangsa baru
Ikuti jejakmu dalam mengabdikan diri

Al-Amien, 17 Februari 2010

Senin, 15 Februari 2010

NAFAS BARU

Teruntuk sahabat Sunser317 Suciati Wahid

Surabaya nafas barumu
Untuk meraih impian baru
Ceritakan padaku
Indah ruang-ruang diskusi
Antarkan aku
Tapakai kebun ilmu
Iringi aku dengan doamu

Walau hanya sekejab mata
Aku bahagia
Hajat-hajatmu telah menjadikan surabaya nafas barumu
Impian barumu
Dalam berkarya dan menaklukkan masa lalumu yang kelabu

Al-Amien, 2007-2010

SEJARAH YANG TAKKAN PERNAH KAU LUPA

Teruntuk sahabat Sunser317 Dheviantia Shanti

Dawai-dawai cinta
Hadiahkan saja apada permata hatimu
Engkau pun akan menari riang
Valerymu
Impianmu
Akan mengantarkanmu
Naiki tangga pelaminan
Tak hanya itu
Iman, islam dan ihsanmu
Akan sempurna

Sampaikan salam persahabatanku
Hanya pada permata hatimu
Aku antar kau
Naiki kereta asmara mardlatillah
Tentu bersama permata hatimu
Indah sejarah pun takkan pernah kau lupa

Al-Amien, 2010

HEMPASKAN SEGALA RAGU

Teruntuk sahabatku Moh. Sholihin

Mantapkan hati
O sahabatku
Hempaskan segala ragu

Semaikan rindu
Hangatkan bara cumbu
O sahabatku
Lalu masuki malam pertamamu
Iringi langkahmu dengan doa
Hembuskan angin setia
Ikuti irama
Nun sungguh bahagia

Al-Amien, 2010

ZAMAN BARU

Teruntuk sahabatku Zainul Ajie

Zaman baru
Antarkan kau bermain drama baru
Indah sejarahmu
Naiki pentas doa
Urungkan saja
Lamunan manjamu

Akan ada kejutan baru
Jika kau mampu menaklukkan waktu
Iringan langkahmu adalah doa
Engkau pun akan berdansa dengan riang gembira

Al-Amien, 2010

KETIKA KAU RIDLA TAKDIR BERSAHABAT MESRA

Teruntuk sahabat Sunser317 Yanti

Yang kau cinta
Akan hadir menyapa
Nantikan saja
Takdir bersahabat mesra
Ilahi telah membuka tabir rahasia lantaran kau ridla padaNya

Al-Amien, 2010

ALAMAT CUMBU

Teruntuk sahabat sunser317 Muthiah

Menyalami sepertiga malam dengan mesra
Uraian-uraian mesra akan tercipta
Taka hanya itu
Hening akan menjadi alamat cumbu
Impian-impianmu akan menyatu
Amalan-amalanmu penuh rayu
Hadir dihadapan Rabbmu

Al-Amien, 2010

Minggu, 14 Februari 2010

DRAMA CINTA

Teruntuk sahabatku Ach.Nurcholis Majid

Antar sungai nil dan madura
Cinta dan rindumu kau museumkan sementara
Hingga permata hatimu menjelma bintang

Namun bila badai asmara melanda
Urungkan saja segala ragu
Rajut kembali kain setia
Cintamu pun semakin dewasa
Hingga tiba malam wisuda
O sahabatku
Lalu lalang kereta kenang
Iringi penantian panjang
Sampai kau mengulang drama cinta

Mementaskan drama cinta
Antarkan anganku
Jelajahi surga
Indahnya tak bisa kulukis dengan kata-kata
Dan biarlah drama cintamu menjadi tanda hidup harus berbagi rasa

Al-Amien, 2007-2010

Sabtu, 13 Februari 2010

ILHAM YANG KAU TERIMA

Teruntuk sahabatku Fiqri Ilhamny

Fikri
Ilham yang kau terima
Qolbun salimmu
Rindu yang menjelna cumbu
Ingin aku meniru

Iringan dzikir sunyi yang menjelma puisi
Lepaskan belenggu hati
Hadirkan diri dihadapan Ilahi
Antarkan jiwa pada tatapan penuh misteri
Membuat seluruh mata
Nantikan sunyi
Yang akan diterjemahkan dalam kencan termesra yang tersembunyi

Al-Amien, 2010

KADO ULANG TAHUN

Teruntuk sahabat sunser317 Yulia

Yang pertama dalam sejarah hidupmu
Untuk kado ulang tahunmu
Langit dan bumi bersaksi
Ilahi pun meridlai
Al-Amien mewisudamu di malam penuh doa

Al-Amien, 16 September 2006-2010

Jumat, 12 Februari 2010

ANTARA MUSIK DAN KHOT

Teruntuk sahabatku Abd. Mujib, Sampang

Ajaib
Barangkali terlalu cepat kusampaikan
Dalam mengenal karyamu

Memetik buah pengetahuan
Untuk kemesraan hidup
Jelas lebih menawan
Iringan-iringan musik seirama khotmu
Barangkali antara musik dan khot, lagu hidupmu makin menggodaku

Al-Amiem, 12 Februari 2010

BEKAL

Teruntuk sahabatku Agus Saliem

Amanah
Gejala takdir menjelma sejarah
Urungkan segala langkah
Sisipkan seluruh riang dan riuh

Sadar dan sabar
Adalah kunci
Lalu
Iman, islam dan ihsan
Engkau jadikan bekal
Meraibkan segala sesal

Al-Amien, 12 Februari 2010

Kamis, 11 Februari 2010

TANGGA PELAMINAN

Teruntuk sahabatku Najib

Naiki tangga pelaminan
Antarkan kau pada kemesraan
Jangan kau siakan
Impian yang telah menjelma kenyataan
Bidadari dunia kau wisuda menjadi bidadari surga

Al-Amien, 12 Februari 2010

ALAMAT RINDU

Teruntuk sahabatku Ayandi

Aku antar kau dengan doa
Yang kau impikan semoga nyata
Alamat rindumu
Nanti kau berikan pada permata hatimu
Dalam tatapan penuh cumbu
Ilahi pun akan memberi restu

Al-Amien, 12 Februari 2010

RINDU YANG KAU SIMPAN DALAM LAGU

Teruntuk sahabatku Rifqi Aziz

Rindu yang kau simpan dalam lagu
Itulah lukisan hatimu
Frase demi frase rindu
Qiyasan luka dan riangmu
Itulah kau di mataku

Andaikan saja
Zaman-zaman yang telah kita abadikan
Impian yang telah kita sisipkan
Zam-zam group terjemahan jiwa pun akan ada hingga akhir masa

Al-Amien, 12 Februari 2010

BIARKAN ZODIAK-ZODIAK KITA BERSATU DALAM REUNI

Teruntuk sahabatku Fuad Mahfudz

Fuad
Umpama tangkai pada bunga
Aku menyalamimu
Demikian risalah persahabatanku padamu

Malam yang dingin
Aku akan menemanimu menjelma doa
Hanya sekedar mengusir sepimu
Fentilasi persahabatanmu biarlah tetap terbuka
Urungkan saja segala agenda yang mengiris luka
Dan datanglah ke ruang reuni
Zodiakmu dan zodiakku biarkan bersatu

Al-Amien, 12 Februari 2010

ANDAI SAJA KAU BERSAHABAT DENGAN WAKTU

Teruntuk sahabatku Abdul Hadi, Sampang

Andaikan saja
Badai rindu yang menyapamu
Di beranda tunggumu kau sambut mesra
Untaian harapmu
Lantunkan kidung pertemuan penuh cumbu

Hadi
Andaikan saja kau bersahabat dengan waktu
Dapat kau genggam
Impianmu dengan penuh keyakinan

Al-AMien, 12 Februari 2010

AKU AKAN ABADIKAN RASAMU DALAM PUISIKU

Teruntuk sahabatku Irwansyah Fajar

Iringan musik banyuangimu
Rasa yang telah kau terjemahkan dalam lagu
Walau pun aku hanya diam membisu
Aku masih menyaksikanmu
Seandainya saja kau sediakan waktu
Yang kupinta hanya satu
Ajari aku bermain kata dalam lagu
Hingga aku mengerti seluruh lukisan hatimu

Fajar akan segera melahirkan sinar
Apa yang ingin kau agendakan
Jangan lupa kau kabarkan
Aku akan abadikan
Rasamu dalam puisiku

Al-Amien, 12 Februari 2010

JEJAK YANG SELALU DIBACA JAMAN

Teruntuk sahabatku Irwansyah

Indramayu dan cirebon
Rampungkan jejakmu
Walau itu belum mewakili
Apa yang ingin kau capai
Setidaknya dunia tahu
Yang kau abadikan
Adalah jejak yang selalu dibaca jaman
Hanya dengan ridlo Tuhan


Al-Amien, 12 Februari 2010

CINTA DALAM DUNIA ISYARAT

Teruntuk sahabatku AAn Hunaifi

Adakah kau masih menyimkan rasa
Akan keberadaanmu dalam bilik hati permata hatimu
Niat tulusmu itu yang kumau

Haruskah kau diam membatu
Ungkapkan saja risalah cintamu
Nanti kau akan tahu
Akan rasa permata hatimu
Impianmu membawanya berlayar
Fantasimu yang harus terus kau tebar
Itu sebenarnya cinta dalam dunia isyarat

Al-Amien, 12 Februari 2010

PERMINTAANKU PADAMU SAHABATKU

Teruntuk sahabatku Ali Akbar

Aku akan berkunjung ke bilik hatimu
Lalu sambut aku dengan senyummu
Itu yang aku mau

Antarkan aku dengan doamu
Ketika aku ingin kembali
Berkreasi di tanah jauhari
Agar aku mampu
Rindangi tanah jauhari dengan pohon karyaku

Al-Amien, 12 Februari 2010